CIANJUR- Penyerapan gabah oleh Bulog di Cianjur belum mencapai target. Tingginya harga gabah di tingkat petani menjadi alasan pencapaian yang masih jauh dari target.
Ketua Tim Sergap Mabes TNI-AD, Kolonel Infanteri Boni Christian Pardede, yang berkunjung dan melakukan tatap muka dengan kelompok petani, meminta agar petani tak ragu menjual gabahnya ke Bulog.
Ia mengatakan, Bulog merupakan lembaga penting yang mengawal pangan di Indonesia. Sudah seharusnya didukung semua pihak untuk ketersediaan logistik terutama masalah gabah.
“Hasil panen padi ini jangan ragu-ragu untuk dijual ke bulog, kami sampai saat ini hanya menerima beras dikarenakan kami tidak mempunyai penggilingan,” Kata Boni saat ditemui di gudang Bulog Cianjur, Jumat (8/3) lalu.
Turut hadir mendampingi Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, Kolonel Inf Kosasih, Kolonel Inf Heldi Wira, dan Waka Bulog Sub Divre Cianjur Desi Asmati.
Waka Bulog Sub Divre Cianjur Desi Asmati mengatakan, pola pelayanan publik dalam penerimaan gabah dari petani harus sesuai standar seperti kadar air harus standar khusus 14 persen. Lalu beras pecahnya 20 persen, serta menirnya 22 persen.
“Bulog mengambil beras medium dengan harga Rp 8.030,- per kilogram, dan untuk premium seharga Rp 9.500,- per kilogramnya. Mudah-mudahan panen dari para petani pada musim ini di Cianjur dapat dimasukkan ke Bulog seperti yang kami harapkan,” katanya.
Desi mengatakan, saat ini target penyerapan gabah di Cianjur 12.630 ton. Sedangkan realisasinya baru tercapai 109 ton. “Kendala belum tercapainya target penyerapan gabah, yaitu masih tingginya harga dari para petani,” tandasnya. (yis/sri)