CIANJUR, cianjurekspres.net – Nomor Induk Kependudukan (NIK) Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di Cianjur masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Cianjur. Namun dalam data KPU, NIK tersebut bukan atas nama TKA, melainkan nama Bahar (47) seorang warga di Kelurahan Sayang.
Hal itu terungkap setelah dilakukan pengecekan pada aplikasi KPU RI. Ketika dimasukan NIK TKA tersebut dengan nama Bahar, muncul daftar pemilih untuk TPS 9 di kelurahan tersebut.
Namun hasil yang berbeda didapatkan saat NIK dengan nama TKA asal China dimasukan, tidak muncul daftar pemilih atau pemilih tidak terdaftar. Begitu pun jika dimasukan NIK asli dari Bahar, muncul juga pemberitahuan jika tidak terdaftar.
Bahar, mengaku heran jika identitasnya terutama nomor induk yang terdaftar dalam pemilih berbeda dengan NIK aslinya. Menurutnya, hal ini baru terjadi selama dia tinggal di Gang Arrohim RT 01/RW 03 Kelurahan Sayang itu.
“Saya dari tahun 1996 tinggal di sini, biasanya tidak ada masalah. Tapi ternyata kali ini ada perbedaan di NIK. Saya juga baru tahu dari pak RT, tadi pagi memberitahukan ke saya masalah ini,” kata dia.
Dia juga mengaku khawatir saat pelaksanaan pemilihan umum nanti tidak bisa menyalurkan hak pilihnya. Sebab meskipun sudah ada dalam daftar pemilih, namun NIK dalam DPT dan di KTP-nya berbeda.
“Saya juga bingung harus bagaimana, semoga saja dari KPU bisa memberikan solusi. Kan NIK saya beda dengan KTP, di sana yang terdaftar malah NIK WNA yang bekerja di Indonesia, meskipun namanya saya,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cianjur, Sidiq el-Fatah membantah adanya NIK ganda, mengingat sudah tersistem dimana NIK nya akan tetap tunggal.
Menurutnya, setelah dicek pun NIK TKA tersebut memang tunggal, tidak ada WNI yang menggunakan NIK tersebut. NIK dari Bahar pun berbeda dan dipastikan juga tunggal.
“Jadi kalau ada informasi NIK-nya ganda, itu tidak benar. Apalagi dipakai WNI juga WNA sekaligus,” kata dia.
Terkait masuknya NIK TKA dalam daftar pemilih dengan nama Bahar, Sidiq mengaku akan berkoordinasi terlebih dulu dengan KPU. “Nanti akan kami komunikasi lebih lanjut, supaya tidak ada kesalahpahaman nantinya,” kata dia.(bay/tts)