Sistem Penempatan Kepala SMP di Undi, Jadi Malapetaka

0 Komentar

CIANJUR – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Asep Saepurohman mengatai penyelenggaraan pendidikan di sejumlah sekolah dinilai parah. Bahkan, bukannya mencetak prestasi, sekolah tersebut malah bermasalah, baik terkait pungutan ataupun kenakalan siswanya.
Menurut Asep, salah satu sekolah yang dinilai parah ialah SMPN 1 Sindangbarang, mengingat pada awal tahun diduga terjadi pungli terhadap ratusan siswanya. Hal itu diperparah dengan adanya peristiwa tawuran pelajar yang melibatkan sekolah tersebut, dengan korban dari sekolah lain yang hendak mengikuti perlombaan.
“Parah, memang sedang diproses di Inspektorat Daerah (Itda). Sanksinya seperti apa saya masih menunggu. Kalau kaitan akreditasinya bisa diturunkan atau tidak, itu saya belum bisa berkomentar, yang pasti akan ada sanksi,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (19/2).
Menurutnya, kondisi tersebut juga diduga terjadi di sekolah lain. Bahkan Asep menyebutkan sejumlah sekolah sama parahnya.
Dia mengungkapkan, hal itu terjadi akibat ketidakmampuan dan ketidaksiapan pejabat kepala sekolah, lantaran sistem penempatan yang dinilai kurang tepat.
“Kemungkinan karena adanya penempatan secara diundi yang dilakukan oleh pejabat sebelumnya. Sehingga berdampak pada pelaksanaan pendidikan sekarang,” kata dia.
Oleh karena itu, menurut Asep, Disdikbud bakal kembali melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan penempatan pejabat kepala sekolah. Jika perlu ada perbiakan, maka akan dilakukan penempatan lagi sesuai dengan kemampuan pejabat, supaya penyelenggaraan pendidikan bisa maksimal.
“Kami akan tinjau ulang. Supaya nanti pendidikan Cianjur bisa optimal. Kalau makin banyak sekolah yang parah seperti itu, Cianjur sulit menggenjot prestasi di bidang pendidikan,” kata dia.(bay/red)

0 Komentar