CIANJUR – Presiden RI, Joko Widodo, mengingatkan semua pihak agar tetap menjaga hubungan baik, komunikasi, dan persatuan meski berbeda dalam pilihan politik, terlebih di tahun politik 2019 ini.
“Jangan karena beda pilihan jadi tidak saling bicara. Padahal satu daerah, satu desa, atau bahkan satu kampung. Inilah yang seharusnya tidak terjadi,” kata Jokowi saat berkunjung ke Cianjur, belum lama ini.
Menurutnya, pemilihan kepala daerah, mulai dari bupati hingga gubernur atau bahkan anggota legislatif dan presiden itu pasti terjadi setiap lima tahun sekali. Oleh karenanya, pesta demokrasi harusnya sudah dianggap biasa dan tidak berujung pada konflik.
“Pemilihan itu pasti ada, lima tahun sekali, mau itu pemilihan bupati, gubernur, atau presiden. Harusnya dilihat sebagai hal biasa, jangan malah tidak menyapa karena berbeda pilihan,” kata dia.
Jokowi mengatakan, memilih kandidat itu harus berdasarkan pengamanan, program kerja, dan program yang baik terhadap rakyatnya.
Dia juga mengajak warga untuk berhati-hati terhadap informasi hoax. Pasalnya, hoax dapat berujung pada konflik. Maka dari itu, warga harus lebih cermat dalam menyaring informasi yang ada.
“Dilihat sumbernya, gunakan akal secara rasional. Kalau dapat informasi yang dirasa tidak rasional, jangan diterima begitu saja. Hati-hati, hoaks sekarang dimana-mana,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengajak generasi muda khususnya para mahasiswa menjadi relawan pemilu damai. Hal itu dilakukan untuk menjadikan Indonesia tetap bersatu, sebagai bentuk implementasi dari empat pilar kebangsaan.
“Mahasiswa dan generasi muda itu harus jadi pelopor di masanya. Menjadikan pemilu itu damai dan aman,” kata dia saat ditemui usai sosialisasi empat pilar di Gedung Pramuka, belum lama ini.
Menurutnya, dalam demokrasi perbedaan pilihan itu pasti terjadi. Namun dia menegaskan jika perbedaan tersebut tidak boleh menjadikan perpecahan satu sama lainnya.
Dia mengatakan, perbedaan pilihan itu cukup diselesaikan secara fair di tempat pemilihan dan kotak suara, sementara setelahnya harus tetap ada silaturahmi dan komunikasi yang baik.
“Selesaikan di kotak suara, tidak perlu ada perdebatan apalagi perpecahan karena perbedaan pilihan,” kata dia.(bay/red)