CIANJUR – Ratusan nelayan pinggiran di Pantai Apra Kecamatan Sindangbarang mengeluhkan minimnya hasil tangkapan karena faktor gelombang tinggi, meskipun sudah masuk musim ikan.
“Hasil tangkap ikan saat ini, berbeda jauh dengan hasil tangkapan tahun sebelumnya, meskipun saat ini sudah masuk musim ikan karena faktor gelombang yang masih tinggi, sehingga ikan di pinggiran susah ditangkap,” kata Osin (53) seorang nelayan di Pantai Apra pada wartawan, Kamis (31/1).
Dia menjelaskan, minimnya hasil tangkapan nelayan pinggiran yang hanya mengandalkan jaring disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu, sehingga dalam sehari nelayan hanya mampu menangkap 2 kilogram ikan.
“Kalau cuaca normal, nelayan pinggiran di Pantai Apra mampu menangkap ikan sampai 15 kilogram jenis Ikan Baung dan dapat mengantongi uang Rp 120 ribu,” katanya.
Menurutnya, jenis Baung dihargai dari tengkulak sekitar Rp 45 ribu perkilogram ke pedagang, paling rendah diangka Rp 35 ribu perkilogram. Saat ini, tambah dia nelayan pinggiran sudah kembali berjajar di pinggir pantai untuk mencari ikan.
“Sejak beberapa bulan terakhir, nelayan pinggiran terpaksa menjadi buruh serabutan untuk menafkahi keluarga. Namun sejak satu pekan terakhir ratusan nelayan sudah kembali menebar jaring,” katanya.
Melihat kondisi cuaca saat ini, dia dan ratusan nelayan lainnya hanya bisa berharap cuaca yang tidak menentu segera berakhir dan tangkapan ikan di sekitar muara pantai kembali normal. “Mau bagaimana lagi, masalahnya kan cuaca. Meskipun harusnya tangkapan banyak, karena musimnya,” tutupnya.(bay/sri)