CIANJUR – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Cianjur, Gumilar, mengungkapkan pihaknya saat ini masih mengoptimalkan pembinaan terhadap para warga binaan melalui pondok pesantren (Pontren) di dalam lapas.
Menurutnya, saat ini Lapas Cianjur memang masih dalam kondiisi overload. Dimana jumlah warga binaan mencapai sekitar 700 orang. Dari seharusnya satu kamar di Lapas diisi oleh tiga orang, namun sekarang bisa sampai 11 orang. Jumlah itu sudah jauh dari batas yang ada.
“Tentu itu akan menjadikan permasalahan tersendiri. Tapi Insha Allah dengan pembinaan yang dijalankan bisa tetap tertib dan aman,” kata dia kepada wartawan, belum lama ini.
Apalagi, lanjut dia, di Lapas Cianjur diterapkan juga sistem pembinaan melalui pondok pesantren. Hal itu akan lebih memberikan efek pembinaan secara spiritual juga terhadap para warga binaan.
“Ini jadi unggulan yang bisa memaksimalkan pola pembinaan. Jadi selain pembinaan oleh para petugas, juga dibina secara spiritual agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya.
Gumilar menambahkan, dirinya menjalankan beberapa inovasi untuk meningkatkan pembinaan di pesantren tersebut. “Yang sudah berjalan kami akan optimalkan, soalnya ini kan percontohan. Pastinya saya akan tingkatkan lagi pembinaan melalui pesantren ini,” tuturnya.
Namun, lanjut dia, warga binaan yang sulit untuk dibina akan dipindahkan ke lapas yang menerapkan sistem High Risk. Menurutnya Cianjur belum melakukan hal tersebut, tetapi ada lapas di Jabar yang sudah menerapkannya.
“Jadi kalau memang ada yang sudah dibina, kami akan alihkan ke sana,” kata dia.(bay/sri)