CIANJUR – Gempa bumi yang bersumber dari wilayah selatan Jawa Barat selama dua hari berturut-turut terasa hingga Cianjur. Bahkan gempa sempat membuat warga Cianjur, khususnya di wilayah selatan selatan panik dan khawatir menimbulkan bencana susulan.
Perlu diketahui, pada Senin (7/1) malam terjadi gempa bumi dengan kekuatan 4,8 skalarichter yang berpusat di 62 kilometer BaratDaya 8.15 LS 107.88 BT Kabupaten Tasikmalaya dan kedalaman 21 kilometer.
Selain itu, pada Selasa (8/1) sore sekitar pukul 16.54 WIb terjadi gempa bumi lagi di wilayah selatan Jawa Barat, tepatnya di koordinat 7.85 LS – 106.48 BT atau 113 kilometer BaratDaya Kota Sukabumi, dengan kedalaman 5,4 skalarichter dan kedalaman 10 kilomter.
Rahmat Efendi (52) tokoh warga di Kecamatan Sindangbarang, mengatakan, kedua gempa tersebut terasa hingga Cianjur, terutama di kawasan selatan dengan getaran yang cukup besar.
Menurutnya, warga sempat panik dengan adanya gempa, lantaran takut disusul dengan adnaya tsunami sepertihalnya di Banten.
“Banten saja tidak ada getaran dulu bisa smapai gelombang tinggi dan tsunami, warga juga kahtir ada bencana susulan,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (8/1).
Namun, lanjut dia, setelah mendapatkan informasi dari BMKG jika gempat tersebut tidak berpotensi tsunami, aktivitas warga kembali normal.
“Untunya warga di sini sudah sadar terkait mitigasi bencana. Informasi kan sudah lebih cepat, jadinya kalau memang berpotensi segera mengungsi, tapi karena tidak berpotensi jadi tidak terus khawatir,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan, gempat selama dua hari berturut-turut memang terasa sampai Cianjur. Namun pihaknya belum menerima informasi adanya dampak dan kerusakan akibat gempat tersebut.
“Petugas terus cari informasi jika ada dampak bagi bangunan dan lainnya. Tapi sementara ini belum ada laporan,” kata dia.(bay/sri)