KIPRAH Majelis Dzikir dan Sholawat (Mazolat) Pilar Jagat di Kabupaten Cianjur tidak di ragukan lagi. Baru-baru ini sejumlah Koordinator Lapangan (Korlap) Majelis Dzikir dan Sholawat (Mazolat) Pilar Jagat di berbagai kecamatan, sangat antusias menyambut ‘Sholawat Akbar’ sekaligus doa untuk negeri, serukan pemilu damai aman dan kondusip, saat diselenggarakan di Alun-alun Kecamatan Sindangbarang, Cianjur Selatan.
Pimpinan Pusat Mazolat Pilar Jagat, Aang Zain mengatakan, setiap korlap kecamatan exis mempersiapan menjelang acara saat itu. Mengajak keseluruh elemen masyarakat, baik santri maupun halayak umum, untuk membangun kembali pundi-pundi hampir musnah, dalam tatanan Cianjur mashur yaitu kota santri.
“Mari kita bangun kembali tatanan hampir mati, baik sengaja melalui aturan dibuat baru maupun secara alamiah tergerus oleh waktu. Ya, semoga kita bisa bahumembahu membangun kembali norma-norma tersebut, untuk memperkuat generasi kedepan tetap bertahan demi nilai-nilai luar biasa normanya ciri khas Cianjuran diwariskan leluhur,” katanya.
Pihaknya menyebutkan, anak muda, juga anak jalan, yang dimotori oleh Pemuda Pancasila PAC Sindangbarang dan lainnya sangat antusias menyambut sholawat akbar. Tapi, sebaliknya pemerintahan setempat, malah tidak hadir dalam acara. Bahkan sambutan kepala puskesmas yang memandang sebelah mata, atas antusias warga dan pemuda setempat hadirnya sholawat dan doa bersama untuk ke utuhan NKRI.
“Seharusnya beliau lah (pemerintah atau pemangku kebijakan,red) harus merasa antusias dan memfasilitasi adanya keinginan ribuan warganya. Ya, tentunya sangat disayangkn dengan sikap itu tak responsif,” ujar, Aang Zain merasa prihatin.
Pemerintah Daerah (Pemkab) kurang tanggap, terutama Kepala Puskesmas (Kapus) setempat yang sama sekali tidak mau berkiprah dalam menyambut kedatangan acara. Padahal seruan sholawat itu Allah, serukan kepada orang-orang beriman, jadi pihaknya mengajak ke seluruh lapisan masyarakat terutama Muspika setempat harusnya berkewajiban menjadi penggerak dan motivasi.(net)