SMAN 1 Galang Infak untuk Korban Tsunami

0 Komentar

CIANJUR – Untuk melatih kepedulian para siswa antar sesama, siswa, guru, karyawan dilingkungan SMAN 1 Cianjur melakukan infak di sekolah. Hasil dari infak kali ini akan di donasikan kepada para korban tsunami selat sunda. Diharapkan adanya infak tersebut bisa meringankan beban hidup para korban tsunami.
Humas SMAN 1 Cianjur, Sri Yunia mengatakan, untuk infak setiap hari di SMAN 1 Cianjur memang selalu ada. Hanya saja untuk infak kali ini dikhususkan akan didonasikan kepada para korban tsunami di Banten.
“Untuk infak ini memang dilaksanakan setiap hari. Selama ini pun biasanya infak-infak itu digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial, seperti diesnatalis atau ketika mengundang anak-anak yatim. Tetapi kalau ada bencana dan sebagainya itu akan langsung disalurkan,” kata Sri kepada Cianjur Ekspres, Rabu (2/1).
Sementara Kepala SMAN 1 Cianjur, Haruman Taufik Kartanegara menuturkan, infak tersebut dilaksanakan bukan kali ini saja, tetapi memang telah sering dilakukan, salah satunya seperti yang baru-baru yakni telah memberikan bantuan ke Sulawesi.
“Alhamdlillah kemarin kami telah mengirimkan bantuan ke Sulawesi, dan saat ini yang direkrut kembali itu untuk ke Banten dan ini tentu bukan dari siswa saja tetapi juga dari para guru, para karyawan termasuk dari infak para siswa. Jadi semuanya di satukan,” terangnya.
Haruman melanjutkan, setelah dana tersebut terkumpul di musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), nantinya akan disampaikan yang dikelola melalui Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik), dan Cadisdik nantinya akan menyetorkan ke korban tsunami di Banten.
“Jadi tujuannya agar bisa membantu saudara-saudara kita, karena bagaimanapun sekarang mereka sedang membutuhkan bantuan dari semua pihak dan harus gerak cepat. Sekarang memang ada beberapa tempat, contohnya kemarin ada informasi melalui grup WhatsApp untuk perekrutan ini, tetapi kami tetap melalui jalur yang resmi dan insya allah bisa sampai karena mereka memang sangat membutuhkan,” kata Haruman.
Dengan adanya infak tersebut, diharapkan keperdulian dari para siswa terhadap sesama bisa terlatih sejak dini. “Tentunya dengan adanya ini merupakan pembelajaran bagi kita semua, kususnya bagi para siswa. Karena siswa belajar di sekolah itu bukan hanya belajar menulis, membaca, belajar IPA dan sebagianya. Ini justru belajar untuk empati, belajar untuk sosial, belajar untuk dermawan dan saling perduli untuk yang lain, dan ini adalah pembelajaran yang sesungguhnya untuk para siswa,” pungkasnya. (job3/sri)

0 Komentar