CIANJUR – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur siap merealisasikan bantuan untuk rumah tidak layak huni (Rutilahu) sebanyak 440 unit dari Provinsi Jawa Barat. Untuk memastikan program tersebut tepat sasaran, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan mengumpulkan para kepala desa calon penerima bantuan di aula kantor, Kamis (20/12).
“Untuk pendataan kita mengarahkan kepada desa mana saja yang mendapat bantuan rumah tidak layak huni. Mereka yang lebih mengetahui kondisi sebenarnya diwilayahnya masing-masing,” kata Tim Teknis Program Rutilahu Kabupaten Cianjur, Handika Firdauskata.
Handika mengatakan, sejauh ini pihakny abelum bisa menjelaskan secara rinci berapa besaran jumlah bantuan untuk per unit rutilahu. Hanya saja ia menegaskan kalau bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan bahan bangunan yang nilainya sudah ditentukan.
“Jadi bantuannya bukan berupa sejumlah uang, akan tetapi bahan material langsung yang akan diterima si penerima manfaat,” katanya.
Menurutnya, kebutuhan rutilahu di Kabupaten Cianjur ini masih di atas 1.000 unit. Namun saat ini yang akan mendapatkan rutilahu tiap desa masing-masing sebanyak 20 unit.
“Untuk teknis pelaksanaannya akan dilakukan tahun 2019 dan sambil menunggu pemerintah dari Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Untuk kriteria desa yang mendapatkan bantuan rutilahu itu yakni masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan ketika yang mendapatkan bantuan tersebut harus siap wadaya. Karena selain bukan bersifat pembangunan rumah baru, melainkan untuk peningkatan kapasitas.
“Jadi nanti bagi yang mendapatkan bantuan rutilahu, harus siap dengan swadaya, karena dengan anggaran yang sangat terbatas dan rumah pun harus bisa ditempati dan memenuhi kriteria rumah layak huni,” paparnya.
Adapun yang diprioritaskan dapat bantuan rutilahu kata Dika, saat ini kebanyakan ada di wilayah Cianjur selatan dan sebagian di Cianjur utara.
“Yang di prioritaskan adalah di Kecamatan Agrabinta, Pagelaran, Sukaluyu, Bojong picung, Campaka, karena terdapat potensi bencana,” tandasnya.(yis/sri)