CIANJUR – Pelanggan Perumdam Tirta Mukti mengeluhkan adanya pembengkakan biaya penggunaan air bersih. Pasalnya, biaya melonjak beberapa kali lipat dari biaya bulanan biasanya.
“Sebagai perusahaan milik daerah, seharusnya PDAM itu bisa mendukung program bupati dengan memberikan pelayanan yang terbaik, bukan malah menipu dengan terjadinya pembengkakan biaya,” terang Personalia Cianjur Ekspres, Lina Naraeni.
Dia menduga, PDAM menaikkan kelas atau golongan layanan lantaran biasanya pembayaran PDAM tidak lebih dari Rp 50 ribu per bulan.
“Penggunaan air bersih sama seperti biasanya, tapi kenapa tiba-tiba ada pembengkakan biaya. Ini kan jadi tandatanya. Apakah terjadi kenaikan tarif, penaikan golongan atau apa, harusnya disosialisasikan kalau memang ada,” kata dia.
Dia juga menyesalkan distribusi air bersih yang tidak normal selama beberapa hari terakhir, sehingga mengganggu aktivitas kantor.
“PDAM itu perusahaan besar, terbukti dengan banyaknya karyawan di sana. Harusnya dengan banyaknya SDM, hal-hal seperti ini tidak menjadi masalah,” tegasnya.
Senada, salah seorang warga yang merupakan pelanggan PDAM, Tatang S, mengaku jika tagihan bulanan untuk penggunaan air bersih juga naik dari biasanya. “Sama ada kenaikan, padahal sama saja penggunaan tidak lebih sering. Saya juga mempertanyakan adanya pembengkakan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Direktur Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan, mengatakan, hingga saat ini tidak ada kenaikan tarif dasar air bersih. Adapun kenaikan pembayaran biasa terjadi akibat penggunaan yang lebih besar dibandingkan biasanya.
Namun, lanjut dia, pihaknya akan mencoba mencari tahu terkait peningkatan biaya bulanan untuk beberapa pelanggannya tersebut. Dia juga meminta pelanggan tersebut untuk melapor untuk dicek oleh petugas.
“Belum ada kenaikan tarif, masih tarif biasa. Mungkin penggunaannya lebih banyak, tapi untuk pastinya kami akan cek dulu. Kami akan berupaya memberikan yang terbaik untuk pelanggan,” pungkasnya.(bay/sri)