KOMUNITAS sosial Migas Bikers Indonesia dan Ngerayap Community Indonesia (NCI) memberikan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kecamatan Agrabinta, belum lama ini. Komunitas-komunitas ini memang sering sekali memberikan bantuan kepada rakyat kecil.
Kali ini, bantuan rutilahu diberikan kepada Rosid (40), pemilik rumah nyaris ambruk berukuran 3 x 4 meter di Kampung Sukajadi, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta. Rosid sendiri tinggal bersama istri, Tini (39), dan kedua anaknya Supriadi (7) dan Asep (6).
Rosid merupakan buruh tani dengan penghasilan yang sangat rendah. Rumah yang berukuran 3 x 4 meter ini hanya memiliki satu ruangan. Tak ada barang mewah, hanya alas tidur dan lemari saja beserta perabot dapur yang butut.
Jika musim hujan seperti ini, rumah milik Rosid bocor karena atap sudah penuh tambalan dan dikhawatir ambruk. Oleh karenanya, rumah Rosid menjadi prioritas Migas Bikers dan NCI memberikan bantuan rutilahu.
Pembina Migas Bikers, H Aris Mulkan, sekaligus Ketua Umum NCI, mengatakan, dana yang disalurkan untuk perbaikan rumah Rosid ini lebih kurang Rp 16 juta. “Rumah Rosid dibangun secara gotong-royong oleh warga sekitar,” ungkapnya kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Aa, sapaan akrab H Aris ini berharap, bantuan tersebut menjadi manfaat bagi penerima hak dan bisa membantu meringankan bebannya.
Sementara itu, Rosid sangat berterima kasih kepada para demawan yang sudah banyak membantunya. Dia mengaku, tidak bisa memperbaiki rumahnya karena keterbatasan biaya. Jangankan untuk itu, untuk makan sehari-hari saja sangat sulit.
“Makanya dengan ada perhatian dari para dermawan, saya ucapkan terimakasih. Semoga terganti dengan yang lebih dari bantuan yang diberikan ke saya dan keluarga, ” kata dia.
Di samping itu, masih di desa yang sama. Komunitas Migas Bikers, NCI, Kebo Irenk, dan Bagong Mogok, juga memberikan bantuan peralatan kepada Mak Edah (75), nenek yang diurus oleh anaknya yang mengalami gangguan jiwa.
Tak hanya itu, komunitas-komunitas itu juga memberikan bantuan pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kecamatan Sindangbarang rumah milik Sari (50). Rumah yang ditempatinya sejak sepuluh tahun lalu itu, ternyata sudah roboh sepekan lalu lantaran bagian bangunan yang sudah lapuk.