CIANJUR – Pasca diterjang pergerakan tanah, masyarakat Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur senantiasa waspada. Apalagi saat hujan turun, masyarakat yang tinggal didaerah yang masuk zona rawan bencana sementara harus meninggalkan rumahnya, mencari tempat yang lebih aman.
“Kita selalu mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dikawasan rawan pergerakan tanah untuk senantiasa waspada. Apalagi saat turun hujan deras, ini sebagai langkah antisipasi kesiap siagaan terjadinya bencana,” kata Kepala Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Muryani saat dihubungi Cianjur Ekspres,Jumat (30/11).
Menurut Muryani, pasca terjadi pergerakan tanah dan longsor yang terjadi di Kampung Cibuntu RT 01/RW 01 menimpa sekitar 4.000 meter areal pesawahan yang siap panen, Minggu (11/11) sekitar pukul 18.00 Wib lalu, tidak terjadi longsor susulan.
“Memang sampai saat ini masih aman, tidak sampai terjadi longsor susulan atau pergerakan tanah. Tapi kita tetap selalu waspada, karena kondisi wilayah kami itu ada yang rentan terjadi pergerakan tanah,” tegasnya.
Beberapa wilayah yang dipetakan sebagai daerah rawan terjadi pergerakan tanah diantaranya berada di Dusun Cikaso dan Dusun Cibuntu. “Saya sudah infokan ke para kadus (Kepala Dusun) untuk selalu menyampaikan peringatan kepada warga agar seloalu waspada antisipasi pergerakan tanah,” jelasnya.
Pihaknya berharap, meski masuk daerah rawan terjadi pergerakan tanah, tidak lagi terjadi longsor. “Semoga tidak lagi terjadi peristiwa longsor dan pergerakan tanah,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya longsor menyergap wilayah Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur tepatnya di Kampung Cibuntu RT 01/RW 01 menimpa sekitar 4.000 meter areal pesawahan yang siap panen, Minggu (11/11).
Selain longsor , jalan amblas juga terjadi di Dusun 3, Desa Cibanteng. Jalan yang menghubungkan Cibeureum – Gunung Salam tersebut amblas sepanjang 10 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Arus kendaraan baik sepeda motor maupun mobil tidak bisa melintas dan harus mencari jalan alternatif jika ingin melintas. (sri)