Diduga Malapraktik, dr Randy Dipolisikan

Diduga Malapraktik, dr Randy Dipolisikan
MALAPRAKTIK: Diduga menjadi korban malapraktik yang dilakukan oleh salah seorang dokter RSDH
1 Komentar

CIANJUR – Fadilah Rahmawindani, 16, diduga menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) di Jalan Pramuka, Desa Sukamulya, Kecamatan Karangtengah, belum lama ini. Saat ini, kondisi korban semakin memburuk setelah menjalani operasi usus buntu di rumah sakit swasta tersebut.
Berdasarkan keterangan, Fadilah datang ke poli bedah RSDH pada 10 Oktober 2018 berdasarkan rujukan dari Puskesmas Cugenang. Setelah menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis bedah, dr Randy Sebastian, harus dilakukan operasi karena nyeri pada perut pasien tak kunjung hilang setelah 5 sampai 7 hari menjalani terapi obat.
Lantas, pada 17 Oktober 2018 pasien menjalani operasi usus buntu setelah ada persetujuan dari pihak keluarga. Lalu pasien menjalani perawatan inap selama 3 hari, dan setelah itu diperbolehkan pulang oleh pihak RSDH karena kondisi pasien sudah dinyatakan membaik.
“Tetapi setelah pulang, perut anak saya malah membengkak dan mengalami diare akut,” kata Ai Rahmawati, ibu Fadilah, kepada Cianjur Ekspres, Rabu (28/11).
Lantaran khawatir, Ai membawa kembali anaknya ke RSDH pada 21 Oktober dan menjalani perawatan selama 11 hari. Namun, selama itu tidak ada perkembangan pada kondisi Fadilah.
“Lalu kami pulang. Alesannya, peserta BPJS Kesehatan tidak boleh lebih dari dua kali dalam satu bulan,” ungkapnya.
Ai menceritakan, sebelumnya Fadilah sering mengalami sakit di bagian perut dan memang punya riwayat sakit maag. Selain itu, ia pun pernah membawa anaknya berobat ke puskemas dan RSUD Cianjur dan divonis sakit usus buntu. Ai mengatakan, setelah dilakukan operasi usus buntu di RSDH Fadilah mengalami sakit yang hebat bahkan hingga ke pembengkakan di bagian perut.
“Waktu itu operasinya pada Rabu di bulan Oktober, setelah 3 hari menjalani perawatan anak saya disuruh pulang ke rumah. Tapi setelah pulang anak saya mengalami diare hebat, bahkan hingga terjadi pembengkakan di bagian perutnya,” terang Ai.
Tak ingin terjadi apa-apa kepada Fadilah kembali dibawa ke RSDH dan sempat dirawat selama 11 hari. Namun menurutnya, tak sedikitpun ada perubahan malah dengan kondisi yang cukup parah anaknya itu malah tambah parah.
“Pulang dari RSDH, saya langsung bawa anak saya ke RSUD Cianjur. Ternyata setelah diperiksa sama dr Tomas, katanya anak saya mengalami infeksi di bagian perut sehingga harus di operasi ulang. Setelah dilakukan operasi ulang, ternyata di dalam perut anak saya itu banyak sekali nanah yang bau dan terdapat kotoran dan usus besarnya pun dipotong,” kata dia.

1 Komentar