CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur didorong untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan merealisasikan rencana pembangunan infrastruktur jalan dan penataan destinasi wisata.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Cianjur, Moh Toha yang menyampaikan hasil pembahasan RAPBD 2018 saat sidang Paripurna, Senin (26/11) malam. Mengingat, Cianjur hanya bisa menghasilkan PAD sebesar Rp 600 miliar selama 2018.
“Tentu untuk 2019 harus ada tambahan potensi dan capaian PAD. Utamanya melalui sektor pariwisata,” kata Toha kepada Cianjur Ekspres saat ditemui usai Sidang Paripurna.
Toha menyebutkan, peningkatan PAD tersebut sangat penting untuk Cianjur. Mengingat pembangunan infrastruktur akan lebih cepat jika anggaran yang ada meningkat, di samping dari mengandalkan kucuran dana pusat dan provinsi.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang cepat terutama menuju destinasi wisata sangat dibutuhkan dan harus diperhatikan. Pasalnya, sektor ekonomi juga akan meningkat ketika destinasi wisata juga maju.
“Titik lemah IPM yang jadi masalah itu kan dikarenakan infrastruktur, ketika sudah dibangun maka poin pendamping lainnya seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan juga akan meningkat,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, DPRD mendorong peningkatan anggaran infrastruktur yang dilakukan di 2019 bisa dioptimalkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
“Tentunya selain infrastruktur ada beberapa catatan yang kami sampaikan bersamaan dengan hasil pembahasan anggaran 2019. Seperti Cianjur satu data, dan layanan kesehatan yang berbelit. Kami harap semuanya bisa diselesaikan di 2019 dengan anggaran yang ada. Paling utama, PAD bisa meningkat,” pungkasnya. (bay/red)