SEKOLAH Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cianjur sosialisasikan program pengimbasan sekolah rujukan, kemarin (26/11). Rapat sosialisasi tersebut diikuti oleh utusan dari lima sekolah imbas SMPN 2 Cianjur.
Salah satu agenda yang dibahas dalam rapat sosialisasi itu mengenai sosialisasi program, pelaksanaan program pengimbasan dan monitoring serta evaluasi program pengimbasan.
Kepala SMPN 2 Cianjur, Tono Hartono menjelaskan, sebelumnya SMPN 2 Cianjur menjadi sekolah rujukan di Kabupaten Cianjur. Penetapan tersebut dilakukan setelah di verifikasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang keunggulan sekolah dan pencapaian Standar Nasional.
“Alhamdulilah di tahun 2018 ini, sekolah kami ditunjuk sebagai sekolah rujukan di Kabupaten Cianjur setelah sekolah kami di verifikasi oleh kementrian. Hal-hal yang di verifikasi adalah tentang keunggulan sekolah dan pencapaian standar nasioanl pendidikan (SNP),” kata Tono kepada Cianjur Ekspres.
Setelah memnuhi syarat, lanjut dia, maka SMPN 2 Cianjur diberikan SK oleh kementrian untuk menjadi sekolah rujukan. Sampai saat ini sekolah rujukan di Kabupaten Cianjur baru ada tiga sekolah yakni SMPN 2 Cianjur, SMPN 1 Cipanas dan SMPN 1 Cianjur.
“Sekolah rujukan itu kami berkewajiban tentang apa yang telah kami capai, dalam pencapaian standar dan keunggulan sekolah kami untuk di imbaskan ke sekolah lain. Secara formal kami diberi tugas untuk diimbaskan ke sekolah lain, tetapi secara tidak formal kami mempunyai tanggung jawab untuk mengimbaskan ataupun sharing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Sekolah imbas dari SMPN 2 Cianjur yang telah ditunjuk diantaranya SMPN 1 Cikalong, SMPN 1 Bojongpicung, SMPN 1 Cibeber, SMP Islam Al-Hanif dan SMP Islam Kreatif Muhammadiyyah. Ke lima sekolah tersebut diharapkan dalam pencapaian delapan standar pendidikan dapat meningkat, dan sejajar dengan SMPN 2 Cianjur.
“Harapan kami dengan ditunjuknya sekolah kami sebagai sekolah rujukan, pencapaian delapan standar dan keunggulan-keunggulan sekolah kami bisa lebih meningkat. Sebab, kami dapat pembinaan selain dari daerah juga dari pusat dengan cara, saya atau beberapa teman di panggil untuk mengadakan pelatihan dan kami imbaskan kepada formalnya lima sekolah, dan secara tidak formalnya saya mempunyai kewajiban untuk ke sekolah lainnya,” katanya.