CIRANJANG – Memaknai hari jadinya yang ke-39, SMAN 1 Ciranjang (SMANCIR) adakan even Generasi Inovatif dan Kreatif (Genotif). Berbagai kegiatan dan hiburan dilakukan untuk melatih kemandirian siswa.
Kesiswaan SMAN 1 Ciranjang, Nining mengatakan, dalam rangka memperingati hari ulang tahun SMAN 1 Ciranjang, setiap tahun selalu digelar berbagai even kegiatan. Para siswa yang aktif dalam kegiatan selalu dijadikan sebagai panitianya.
“Ini adalah kegiatan puncak Genotif. Persiapannya telah kami lakukan dari jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan, dan alhamdulilah sekarang kegiatanya bisa berjalan dengan lancar berkat kerjasama semua siswa dan guru,” kata Nining kepada Cianjur Ekspres baru-baru ini.
Nining mengatakan, jauh-jauh hari sebelum kegiatan, para siswa sudah giat melakukan pencarian dana seperti menjual kaos untuk di pake di acara, menjual produk minuman teh, dan hasilnya digunakan untuk mendatangkan bintang tamu.
“Bintang tamu kali ini kami mengundang Mr.Sounjaya dan DJ Vani Queen dari Bandung. Kekompakan, kemandirian dan kesabaran mereka dalam mencari uang itu sangat di uji. Karena untuk mengundang bintang tamu ini adalah hasil dari kerja keras para siswa, walaupun sekolah ada, tetapi kalau mau yang lebih para siswa harus berusaha,” kata Nining.
Nining berharap, even Genotif tersebut dapat meningkatkan kreatifitas siswa yang sesuai dengan temanya inovatif dan kreatif dalam segala hal, serta dapat menanamkan nilai-nilai tanggung jawab.
“Harapan kami dengan kegiatan ini ingin siswa tahu, kami tahu mereka belajar dari pagi sampai sore. Dari sinilah kami bisa melihat bahwa belajar itu bukan hanya ada di dalam kelas, tetapi di luar kelas juga. Saya berharap mereka bisa bertangung jawab, biarkan mereka menggapai impiannya, biarkan mereka dengan keunikannya masing-masing, biarkan mereka menggapai apa yang mereka mau,” ungkapnya.
Ketua panitia Genotif, Siti Nuralimah mengaku, sangat senang karena berkat usaha dari timnya, kegiatan tersebut bisa tercapai hingga mengundang bintang tamu dari luar daerah.
“Jadi sebelum kegiatan, kemandirian kami telah dilatih seperti halnya melakukan pencarian dana dan persiapan-persiapan lainnya. Pahit manisnya mencari uang sangat terasa, ada rasa kebersamaannya antar sesama pelajar dan guru, intinya dengan ini kami banyak belajar,” tambahnya.