“Kami minta untuk dibina sejak sekarang, karena bukan hal mudah untuk alih profesi. Ibaratnya, tidak mungkin langsung bercocok tanam setelah kami biasa budi daya ikan,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Dan Sektor 12 sekaligus Ketua Satgas, Kolonel Satriyo Medi Sampurno mengatakan, revitalisasi Citarum melalui penertiban KJA sejauh ini dilakukan sesuai dengan prosedur.
Sebelumnya, banyak petani yang mengaku jika ada ketidaksesuaian dalam proses penertiban. Salah satunya, penertiban yang menyentuh KJA dengan jumlah di bawah standar Satgas.
“Saya tegaskan, seluruh prosesnya dilakukan dengan sesuai. Selalu ada sosialisasi dulu, hanya sayangnya apa yang kami sampaikan tidak diterima oleh petani-petani lainnya,” kata dia.
Oleh karena itu, dia membantah jika tim asal menertibkan KJA. Menurut dia, ada ketentuan yang menjadi acuan tim. Salah satunya terkait jumlah KJA, petani dengan 0-20 KJA tidak akan disentuh penertiban.
Kemudian petani dengan 21-90 KJA akan terkena penertiban sebanyak 20 persen, petani dengan 90-200 KJA ditertibkan sebanyak 25 persen dan seterusnya. Sejauh ini Satgas bekerja tanpa menyalahi ketentuan tersebut, selama petak yang ada tidak dipecah-pecah dengan sengaja.
Tim memastikan seluruh perhitungan sudah dirancang, dan penertiban memang harus dilakukan. Soalnya, Waduk Cirata itu sudah overload.
“Jadi kami tidak asal eksekusi, tujuan kami pun jelas. Ini untuk mewujudkan Citarum yang bersih, sehat, indah, dan lestari. Dan jelas, tidak bisa instan karena prosesnya panjang,” ucapnya.
Dia memastikan, meskipun akhirnya KJA harus ditertibkan dengan jumlah yang jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Tim tidak akan mengabaikan nasib petani KJA ke depannya.
Satriyo menjelaskan, jika Pangdam III Siliwangi dan Papernas sudah membahas terkait alih ptofesi dan usaha bagi petani KJA. Dengan kata lain, target penataan 2019 dapat terwujud dibarengi dengan kondisi petani yang juga terjamin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Andri Suryadinata, menuturkan, pihaknya akan terus berupaya menampung dan memperjuangkan apa yang diinginkan para petani KJA. Rencananya dalam waktu dekat akan diupayakan audiensi antara pentai KJA dengan Pemprov Jabar.
“Seperti yang hari ini digelar, itu kan atas hasil aspirasi yang lalu kemudian dipertemukan semuanya. Selanjutnya, akan diagendakan pertemuan dan audiensi dengan Pemprov Jabar,” pungkasnya.(bay/red)