CIANJUR – Keberadaan industri besar maupun kecil yang berada disepanjang Jalan Raya Bandung ditengarai menjadi biang kemacetan yang selama ini acap kali terjadi. Pada jam-jam tertentu, jalur tersebut kerap kali terjadi kemacetan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur mencatat ada beberapa titik macet di sepanjang Jalan Raya Bandung. Namun keberadaannya yang bukan di ruas jalan kabupaten, membuat Dishub tidak memiliki kewenangan.
Kepala Dishub Kabupaten Cianjur Rahmat Hartono mengatakan, keberadaan suatu industri seharusnya juga ditunjang dengan analisis dampak lalulintas (Andalalin), sehingga tidak terjadi dampak lalulintas seperti kemacetan.
“Dalam persyaratan perizinan sudah jadi poin, apalagi yang berada di dekat jalan utama,” kata Rahmat kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Namun untuk kawasan industri di Jalan Raya Bandung, pihaknya tidak mengetahui terkait andalalin dan tidak mengeluarkan rekomendasi, mengingat jalan tersebut statusnya milik nasional, sehingga langsung oleh provinsi dan pusat.
“Kalau yang jalurnya provinsi oleh Pemprov, kalau jalan nasional langsung ke kementerian rekomendasi andalalinnya. Jadi kami tidak ada kewenangan dan tidak tahu,” kata dia.
Rahmat menambahkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi denganj pemprov dan pusat terkait kondisi lalulintas di jalur utama yang macet akibat keberadaan industri.
“Komunikasi sudah, untuk tindaklanjutnya nanti dari mereka. Sudah sering kami sampaikan dalam rapat-rapat di provinsi atau di kementerian,” ungkapnya.
Sementara itu, Faisal (24) salah seorang pengendara mengaku sering kali terjebak macet pada jam masuk dan pulang kerja, karena banyaknya pegawai yang keluar. Bahkan untuk sepeda motor pun sulit untuk melaju jika kondisi lalulintas sudah sangat padat.
“Apalagi kan bukan hanya satu pabrik, tapi ada beberapa pabrik. Terkadang kalau lagi buru-buru suka jadi telat ke tujuan. Pakai sepeda motor aja sudah susah, apalagi kalau pakai mobil. Saya harap pemerintah memperhatikan kondisi tersebut,” pungkasnya.(bay/sri)