Sengketa Lahan Sarongge Terus Berlanjut

Sengketa Lahan Sarongge Terus Berlanjut
ilustrasi
0 Komentar

CIANJUR – Cucu menantu Halimah Rais, Boy Satrio menyayangkan pernyataan dari salah seorang cucu Halimah Rais, Ade Armando yang dinilai mendiskreditkan dirinya terkait pengurusan sertifikat hak milik (SHM) di kawasan Sarongge. Bahkan keberadaan Ade Armando disebut tidak mewakili keluarga besar. 
Boy mengatakan, pengurusan sertifikat tersebut sudah berdasarkan kuasa dari keluarga besar Halimah Rais, termasuk dari ahli waris langsung yakni anak-anak Halimah Rais yang masih hidup.
“Pengurusannya pun bukan untuk mempermasalahkan lahan yang sedang digarap apalagi mengkomersilkan, melainkan untuk memulihkan SHM keluarga. Ini juga didasarkan pada sertifikat yang sudah ada, bukan surat di masa Belanda,” kata dia kepada Cianjur Ekspres saat ditemui di salah satu rumah di Jalan Ir H Juanda, Senin (12/11).
Dia mengatakan, keberadaan Ade Armando dalam pertemuan tersebut tidak mewakili keluarga besar, sehingga dia pun menanyakan maksud dan tujuan dari posisi salah satu cucu dari Halimah Rais tersebut.
Dia juga menjelaskan terkait munculnya Kota Langit Sarongge yang mengklaim bakal dibuat di lahan milik keluarga besar tersebut. Menurutnya, kota langit hanya sebatas usulan dari sekelompok pemuda yang menggeluti properti, namun dia tidak pernah menyepakati sesuatu apalagi sampai langsung mengkomersilkan lahan tersebut.
Bahkan, lanjut dia, isu jika dirinya mendapatkan sejumlah uang dari booking lahan dari para investor juga dibantah. “Awalnnya mereka (pengembang Kota Langit, red) hanya menyampaikan market plan, bukan market seutuhnya apalagi sampai langsung menjualnya. Itu di luar sepengetahuan saya, makanya saya juga berkeberatan terhadap mereka, termasuk disangkut pautkan. Terlebih tidak ada yang namanya saya menerima, karena tidak ada komitmen apapun,” kata dia.
Boy menambahkan, jika ke depan sertifikat hak milik tersebut selesai diproses, pihaknya akan berembuk bersama para petani penggarap untuk mencarikan solusi terbaik agar tidak ada yang dirugikan.
“Semua hal positif saya dukung, termasuk bagi para petani penggarap. Tapi jika ada hal yang mendiskreditkan saya, tentu jadi ketidaknyamanan. Dari awal tidak ada niatan untuk mengkomersilkan, sekali lagi saya hanya memulihkan hak dari keluarga. Ke depannya pasti ada solusi terbaik yang dihasilkan bersama para petani. Saya pun sudah ada daftar petani penggarapnya,” ucap dia.

0 Komentar