SMA IT Nurul Ittihad Jadikan Siswa Berkarakter

SMA IT Nurul Ittihad Jadikan Siswa Berkarakter
SEJUMLAH siswa dan guru SMA IT Nurul Ittihad menggelar foto bersama setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
0 Komentar

TAKOKAK – SMA Islam Terpadu (IT) Nurul Ittihad unggulkan program keagamaan dalam
melatih siswa menjadi siswa yang berkarakter, religius dan berwawasan global. Berbagai
pelajaran keagamaan pun diajarkan kepada para siswa dengan tujuan untuk menjadikan
siswa yang berkarakter baik dan mengerti tentang agama.
Pembina Yayasan SMA IT Nurul Ittihad, Ahmad Yusuf mengatakan, sekolah SMA IT
Nurul Ittihad walaupun baru dua kelas, namun para siswanya terus di genjot dalam
pendidikan karakter berakhlakul karimah dengan memadukan pembelajaran sekolah dengan
pesantren.
“Sekolah kami ini kan sekolah islam terpadu, jadi berbagai pelajaran tentang keagamaan ada
di sekolah kami seperti mengaji kitab kuning, membaca dan memahami Alquran. Selain itu
mereka juga diajarkan bagaimana cara menjadi seorang penda’i, dan pelajaran keagamaan
lainnya,” kata Ahmad kepada Cianjur Ekspres belum lama ini.
Pembelajaran keagamaan di SMA IT Nurul Ittihad diantaranya, membaca dan memahami
Alquran, mengaji kitab kuning, serta diwajibkan melaksanakan shalat sunah duha, tahajud
dan shalat wajib berjamaah. Di SMA IT Nurul Ittihad juga ada ekskul marawis.
“Untuk Waktunya kalau dilakukan dari usai shalat asar, karena kalau dari pagi sampai pukul
02.00 pelajaran sekolah biasa. Setelah itu mereka istirahat di pondok, selanjutnya sesudah
shalat asar berjamaah mereka mulai mengaji kitab kuning di masing-masing kelas. Untuk
setiap kelas kitabnya juga beda-beda dan itu dilakukan oleh murid kami sampai pukul
05.00,” katanya.
Setelah shalat magrib berjamaah, mereka diwajibkan untuk mengaji Alquran sampai dengan
waktu isya. Kemudian dilanjutkan dengan mengaji kitab kuning sampai pukul 21.30 sebelum
makan malam dan istirahat.
“Untuk setiap malamnya tidak sama, seperti malam Jumat dari usai shalat magrib mereka
mengaji surat yasin, malam Sabtu belajar qiroah. Gurunya berbeda beda, seperti qiroah ada
gurunya khusus, kitab pun sama. Harapannya semoga anak-anak kami bisa menjadi anak-
anak yang mengerti tentang agama, patuh kepada orangtua dan guru. Menjadi anak-anak
yang berakhlakul karimah dan berwawasan global,” pungkasnya. (job3/sri)

0 Komentar