PEMERINTAH Kabupaten Cianjur mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia yang diserahkan oleh Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2017 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntabilitas dan pelaporan keuangan pemerintah.
Kabupaten Cianjur menjadi salah satu penerima apresiasi dari 25 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.
Piagam penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, pada acara Rapat Koordinasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dengan Pemda se-Jawa Barat di Gedung Dwi Warna Bandung, Rabu 31 Oktober 2018.
“Dari capaian opini WTP yang diraih secara berturut-turut, Cianjur juga mendapatkan apresiasi berupa penghargaan khusus,” ujar Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada Cianjur Ekspres.
Seperti diketahui, ungkap Herman, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah meraih opini audit WTP dari BPK RI sebanyak 4 kali berturut-turut. Hal itu menurutnya, patut disyukuri karena hasil kerja keras Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan masyarakatnya, telah membuahkan hasil yang sangat membanggakan dan diakui secara nasional.
“Raihan WTP bagi Kabupaten Cianjur memiliki makna bahwa LKPD 2017 telah disajikan secara wajar atas aspek material sesuai dengan SAP. Telah terlaksananya sistem pengendalian internal yang efektif dan LKPD 2017 telah diungkapkan secara memadai serta telah terpenuhinya seluruh ketentuan perundangan yang berlaku,” kata Herman.
Herman menambahkan, kegiatan rakor yang juga pemberian penghargaan yang di gelar oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, merupakan representasi Kementrian Keuangan Republik Indonesia di daerah. Dimaksudkan sebagai upaya untuk terus menumbuhkan kemitraan dan budaya secara berlanjut dalam membangun sinergitas, akuntabilitas pengelolaan keuangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
“Semoga dengan adanya hal tersebut Cianjur bisa terus mendapatkan opini WTP ke depan. Sebab tidak mudah untuk mempertahankan WTP secara berturut-turut,” katanya.(adv/bay/sri)