CIANJUR, cianjurekspres.net – Debit air Waduk Jangari di Kecamatan Mande hingga kin masih mengalami penurunan. Akibatnya, kunjungan wisatawan lokal mau dari mancanegara (Timur tengah) juga mengalami penyusutan hingga 70 persen.
Wakil Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Waduk Jangari, Hendrawan mengatakan, setelah mengalami kemarau panjang volume ketinggian air di pengairan Waduk Jangari terus mengalami penurunan. Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir, juga belum membuat debit air kembali normal.
“Dari angka penurunan ketinggiannya bisa mencapai 200 meter dari normal biasa. Meski sudah turun hujan tapi belum merubah keadaan,” tutur Hendrawan kepada wartawan, Rabu (24/10).
Hendrawan menjelaskan, fenomena tahunan surutnya Waduk Jangari hingga puluhan hingga ratusan meter ini diakuinya, memang sudah biasa terjadi saat mengahadapi kemarau panjang. Namun, untuk kali ini penurunan debit air sangat drastis.
“Jadi dampaknya tidak hanya dari kunjungan wisatawan saja akan tetapi ikan yang di budidayakan para petani kolam jaring apung (KJA) terus mengalami penyusutan,” ujar Hendrawan.
Hendrawan berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, memberikan ruang solusi ketika masyarakat Jangari menghadapi musim kemarau tahunan ini. “Solusinya seperti menata taman-taman yang ada di lingkungan Waduk Jangari ini, tujuannya meski air surut wisatawan tetap mau berkunjung,” pungkasnya.(bay/yhi)