CIANJUR, cianjurekspres.net – Pegawai RSUD Pagelaran Kabupaten Cianjur resah dengan rencana pemutusan hubungan kerja sampai dengan 200 orang. Saat ini pegawai RSUD Pagelaran tercatat 380 orang.
Ketua LSM Perkara Cianjur Asep Zakaria mengatakan, berdasarkasn data yang didapatnya. Kelebihan pegawai tersebut mencapai 200 orang lebih dan tersebar di beberapa bagian seperti bidan, perawat, dan staf kantor. Hasil tersebut mendefinisikan jumlah pegawai yang tak berbanding lurus dengan jumlah pasien rawat inap atau rawat jalan yang masih minim.
“Sungguh ironis justru rekruitmen pegawai didominasi oleh banyaknya titipan. Hal yang harus diurus tuntas adalah indikasi adanya mafia atau calo pegawai,” kata Ketua LSM Perkara Asep Zakaria.
Dia mengatakan sebagai bentuk perlawanan, sebuah spanduk dibentangkan di gerbang masuk RSUD Pagelaran dengan tulisan yang cukup pedas. “Saya juga mendapat keluhan dari pegawai yang sudah bekerja selama empat bulan namun belum diberi gaji. Ia pun resah setelah mendapat kabar akan ada pengurangan pegawai,” kata Dedy.
Menurutnya cara penanganan pengurangan pegawai ini harus bijaksana jangan sampai diputus hubungan kerja. “Kalau mau disebar ke puskesmas. Misalnya, harus profesional jangan atas dasar tidak suka,” ujarnya.
Sementara itu Sekertaris Inspektorat Daerah (Itda) Kabupaten Cianjur Asep Ahmad Suhara mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum pernah melakukan pertemuan ataupun audensi bersama para pegawai RSUD Pagelaran. “Rencananya minggu ini, tapi belum tahu persisnya hari apa,” ucap Asep saat dihubungi Cianjur Ekspres.
Asep mengaku, belum ada laporan permasalahan ataupun penyalahgunaan wewenang di lingkungan RSUD Pagelaran. Dan kalau untuk kepegawaian, lanjut Asep, sebaiknya mengubungi ke bagian Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD).
“Kalau ada pelanggaran atau diduga ada penyalah gunaan wewenang baru kami periksa, tapi kalau urusan ke pegawaian sebaiknya langsung ke BKPPD saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kepegawaian Daerah Kabupaten Cianjur Tohari, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp-nya Jumat (19/10) hingga saat ini belum bisa memberikan keterangan.(yis/red)