CIANJUR, cianjurekspres.net – Tingkat kunjungan wisatawan ke Pantai Selatan Cianjur menurun drastis. Kondisi ini diakibatkan banyaknya bencana gempa di berbagai daerah, terutama adanya gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Yeti, 45, pemilik warung di Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, mengatakan, sejak satu pekan terakhir angka kunjungan wisatawan menurun hingga 50 persen. “Biasanya akhir pekan dan hari biasa jumlah wisatawan yang didominasi warga Bandung, Garut dan Cianjur, bisa mencapai ratusan orang. Namun sejak satu pekan terakhir sepi,” kata Yeti.
Sejak satu pekan terakhir pada hari biasa tambah dia, kawasan Pantai Sereg dan Apra sepi dari wisatawan. Sepinya wisatawan sejak terjadinya gempa dan tsunami di Sulteng yang getaranya sempat dirawasan warga selatan.
“Mungkin wisatawan takut dan was-was untuk berwisata ke pantai termasuk ke pantai selatan Cianjur. Kami pun sama kadang-kadang ke pantai hanya melihat kondisi tempat usaha,” ujar Yeti.
Hal senada terucap dari Ketua Kelompok Pengerak Pariwisata (Kompepar) Pantai Jayanti-Cidaun, Lili. Ia menuturkan, sejak gempa dan tsunami terjadi di Palu dan Donggala berimbas pada angka kunjungan wisata ke pantai tersebut.
“Biasanya angka kunjungan cukup tinggi didominasi wisatawan dengan kendaraan roda dua dan empat bernopol Bandung dan lebih meningkat pada akhir pekan. Namun sejak gempa dan tsunami di Sulteng, angka kunjungan menurun,” ucap Lili.
Bahkan, sejak beberapa hari terakhir warga di pesisir pantai selatan Cianjur, merasakan gempa meskipun getarannya tidak terlalu kuat, sehingga mereka waspada dan tidak membuka warung di pinggir pantai.
Meskipun terjadi gempa kecil sejak beberapa hari terakhir di kawasan tersebut, tidak berdampak kerusakan karena pihaknya selalu berkordinasi dengan aparat terkait. “Untuk saat ini kondisi patai selatan masih aman, meskipun sejak beberapa hari terakhir gempa kecil sempat terasa, namun tidak berdampak luas,” pungkasnya.(bay/yhi)