CIANJUR, cianjurekspres.net – Musim kemarau yang berkepanjangan, membawa dampak buruk bagi petani di Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur. Salah satunya para petani kedelai yang harus menangung kerugian besar, akibat hasil panen yang terus menyusut.
Meski tanaman kacang kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan tidak membutuhkan banyak serapan air, namun jika sedikit kebutuhan air yang seharusnya bisa diserap juga tidak ada, maka pertumbuhan tanaman ini tidak akan membuahkan hasil dengan baik.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Campakamulya, dimana para petani kedelai mengalami kerugian setelah hasil panen mereka mengalami penyusutan dari yang seharusnya. Kondisi ini lebih diakibatkan karena musim kemarau yang terus berkepanjangan.
Seperti yang dialami Engkos, salah seorang petani di Desa Sukabungah, Campakamulya. Engkos mengatakan, biasanya ia bisa memanen sebanyak 4 ton kedelai dengan harga Rp 15 ribu perkilogram, namun akibat kekeringan yang berkepanjangan ia hanya memperoleh hasil panen sebanyak 3 ton.
“Seharusnya dalam satu pohon kedelai terdapat 300 polong, namun dengan kondisi kekeringan seperti ini satu pohon hanya menghasilkan 50 polong saja,” kata Engkos kepada Cianjur Ekspres belum lama ini.
Engkos mengaku, ia sudah terlanjur menanam di akhir musim hujan. Harapannya, bisa mendapatkan hasil yang melimpah saat memasuki musim kemarau. Namun, ia tak menyangka, jika kekeringan akibat kemarau panjang membuat dirinya harus gigit jari karena merugi.
“Yang jelas tidak mau mengalaimi kerugian kedua kali, petani disini belum berani mengambil bibit kedelai, alternatif lain mencari tanaman yang tahan terhadap cuaca panas berkepanjangan menjadi solusi untuk ditanam,” ujar Engkos.
Sementara itu, koordinator penyuluh pertanian BPP Kecamatan Campakamulya, Dadi Darisman menjelaskan, mungkin apa yang dimaksud petani disini (Campakamulya, red) bukan merugi dari akibat gagal panen, tapi rugi dari isi kedelai yang akibat berkurang.
“Yang jelas, secara umum tanaman kedelai di sini bagus hanya saat musim panen tanaman mereka kekeringan. Jadi, isi dalam kedelai berkurang dan mempengaruhi bobot kiloan kedelai ini menyusut. Sementara untuk hasil dan kondisi kedelainya sendiri bagus,” ungkapnya. (mg1/yhi)