CIANJUR, cianjurekspres.net – SMA Negeri 2 Cianjur (Smanda) membuat program Reduce All About Plastic (Realistic) tahun ini. Tujuannya untuk mengurangi penggunaan atau limbah plastik.
Kesiswaan SMAN 2 Cianjur, Rahmat Kurniadi mengatakan, Smanda menjadi sekolah rujukan pertama untuk melaksanakan program realistic. Jika berhasil dilaksanakan, maka akan menjadi percontohan untuk sekolah lain.
“Gerakan Smanda Realistic merupakan program untuk mengurangi penggunaan dan sampah plastik. Pada Senin lalu, para guru sudah mendeklarasikannya kepada semua siswa di Smanda, dengan membawa peralatan pengganti plastik. Seperti piring dan gelas dari rumahnya masing-masing,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, kemarin (1/8).
Pihaknya berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik, kecuali ada beberapa hal yang memang tidak bisa digantikan. Seperti alat tulis kantor (ATK) yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Pihak sekolah juga mencoba meminimalisir limbah plastik dengan cara para guru vtidak membeli minuman dan makanan dari kemasan plastik. “Jadi setiap kelasnya itu sudah ada rak untuk menyimpan gelas dan piring. Jadi kalau para guru ingin minum, tinggal mengambilnya,” jelas dia.
Meski program itu baru berjalan tiga hari, kata dia, tetapi hasilnya cukup memuaskan. Terbukti dengan berkurangnya volume sampah plastik di setiap kelas. “Sebelumnya sampah platik di setiap kelas itu penuh. Tapi sekarang alhamdulilah sudah bisa mengurangi, dan jutru yang ada di tempat sampah itu hanya limbah-limbah dari ATK,” kata Rahmat.
Di depan ruang guru akan disediakan wastafel, spon, dan sabun, sehingga para guru setelah menggunakan peralatan yang di bawa dari rumah langsung mencuci sendiri. Setelah berjalan selama dua pekan nanti, pembiasaan tersebut akan mulai diterapkan kepada para siswa agar mereka terbiasa.
Untuk mengurangi limbah botol mineral, pihaknya ada rencana bahwa di setiap kelas akan disiapkan dispenser dan air kemasan galon, sehingga para siswa jika ingin minum tinggal mengambil langsung dari air galon menggunakan gelasnya sendiri.
“Di Smanda ada sekitar 1.400 siswa. Maka asumsinya, jika satu siswa membawa satu botol air mineral setiap hari, maka ada 1.400 sampah botol plastik di sekolah. Sedangkan usai olahraga, para siswa bisa habis tiga botol air mineral,” tandasnya.(job3/red)