Harga Rempah Anjlok

Harga Rempah Anjlok
HASIL PERTANIAN: Petani rempah-rempah di Kampung Pasir Santri, Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber, mengeringkan hasil olahan rempah untuk dijual. (AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Menjelang perayaan Idul Fitri, sejumlah petani serta pengepul rempah-rempah di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, mengeluhkan anjloknya harga jual dalam dua bulan terakhir. Padahal saat memasuki lebaran, biasanya harga hasil pertanian tersebut selalu mengalami kenaikan.
Menurunnya kualitas hasil rempah-rempah akibat kondisi cuaca, menjadi salah satu faktor menurunnya harga jual. Komoditi rempah-rempah yang mengalami penurunan harga diantaranya biji kapol, cengkeh dan biji pala.
Burhan, 38, seorang petani rempah warga Kampung Pasir Santri RT5/RW4, Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber, mengatakan, sudah dua bulan terakhir harga rempah mengalami penurunan. Menurutnya harga kapol kering biasanya mencapai Rp 100 ribu per kg, namun saat ini berada dikisaran Rp 70 ribu per kg. Sementara harga cengkeh kering pun juga mengalami penurunan harga hingga Rp 48 ribu.
“Tahun sebelumnya harga rempah ini masih lumayan, tidak seperti pada musim sekarang, mungkin karena kualitas barang yang menurun membuat harganya anjlok,” terang Burhan
Ia menyebutkan, apalagi sekarang hasil panennya kurang membaik karena pengaruh cuaca yang tidak seimbang. Karena menurut dia, akibatnya akan berdampak terhadap kualitas. “Musim panas tidak bagus, apalgi musim hujan jadi harus seimbang. Cuacanya sangat ekstrim,” ucapnya.
Sementara itu, seorang pengusaha rempah di Kampung Pasir Santri, Desa Sukamanah, Yani Mulyani, menuturkan, bahwa penurunan harga tersebut akibat kualitas yang kurang bagus akhirnya berdampak pada harga jual.
“Saya belum tahu harga bisa normal kembali. Padahal biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri harga naik. Tapi sekarang turun, terlebih harga kapol basah saya terima dari petani dengan harga Rp 7 – 9 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Yani mengatakan, pesananan pun biasnya ramai menjelang lebaran. Tapi beda dengan tahun sekarang dimana pesanan akan rempah-rempah menurun. “Kalau dulu pesanan dari luar negara pun suka ada, terlebih pasar-pasar tradisional seperti Jakarat, Bandung, serta kota-kota lainnya,” terang Yani
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengungkapkan, pihaknya akan berupaya untuk melakukan peningkatan produksi maupun kualitas rempah di wilayah Cibeber. Pasalnya, sampai saat ini belum bisa dipastikan secara menyeluruh, wilayah mana saja yang menjadi penghasil rempah. “Kami akan secepatnya berkoordinasi dengan desa yang menjadi penghasil rempah. Hal itu dilakukan untuk peningkatan ekonomi warga Cibeber. Mengenai harga rempah yang menurun, pihaknya belum bisa berkomentar karena harga rempah biasanya bergantungan

0 Komentar