CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, menilai bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Cianjur memiliki potensi besar untuk dikembangkan kembali. Namun saat ini tengah menghadapi tantangan untuk mengembalikan kejayaannya seperti beberapa tahun lalu.
Menurut Ramzi, posisi geografis Cianjur yang berada di antara kawasan wisata besar seperti Puncak di Kabupaten Bogor dan Ciwidey di Kabupaten Bandung, menjadi salah satu penyebab utama sektor wisata Cianjur kalah bersaing.
“Ada beberapa faktor. Berkali-kali saya sampaikan, memang Cianjur ini agak dilema dalam kondisi saat ini. Dulu kita menjadi daerah lintasan yang akhirnya menjadi wisata kuliner dan lain-lain, dari luar itu cukup signifikan masuk. Tapi sekarang secara geografis kita keduluan oleh Puncak dan Ciwidey,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 13 November 2025.
Baca Juga:18 Kantor Imigrasi Baru Segera Hadir di Berbagai Provinsi Indonesia Pengajuan Keringanan Biaya di RSUD Pagelaran Berkurang Sejak Bergulirnya Program UHC Prioritas
Ramzi menjelaskan, beberapa destinasi wisata unggulan di Cianjur, seperti kawasan curug (air terjun) dan alam terbuka lainnya, sebagian besar masih dikelola oleh pihak Perhutani. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam mengoptimalkan pengelolaan dan promosi wisata.
“Khususnya tempat-tempat wisata seperti curug itu kalau tidak salah masih dikelola Perhutani. Tapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tetap berusaha. Belum lama ini juga saya menghadiri kegiatan pramuwisata untuk bisa mengoptimalkan dan mengembalikan posisi wisata Kabupaten Cianjur agar bisa lebih maksimal lagi,” katanya.
Dia menambahkan, potensi wisata di Cianjur sangat luar biasa, namun saat ini perlu upaya “penyegaran” agar bisa kembali bangkit dan menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Potensi wisata di Cianjur sebenarnya luar biasa. Hanya saja, ini seperti kita merefresh lagi. Idealnya sudah dijalankan beberapa tahun lalu, dan kami tinggal meneruskan apa yang sudah dibangun. Tapi sekarang seperti memulai lagi dari awal, apalagi dengan kondisi masyarakat yang sedang terbatas,” ucapnya.
Ramzi juga menyinggung progres pengembangan kawasan wisata Cibodas yang saat ini masih dalam tahap komunikasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Cibodas masih dalam proses, kami terus berkomunikasi dengan BRIN. Langkah-langkah tetap kami lakukan agar sektor di sana lebih optimal lagi. Untuk sementara, pengunjung masih digratiskan di pintu depan,” jelasnya.
