CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya pada sektor pendidikan.
Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudin, menyebut, capaian IPM Cianjur tahun 2024 mengalami lompatan signifikan dan diharapkan pada tahun 2025 bisa kembali mencatatkan peningkatan tertinggi di Jawa Barat.
“Alhamdulillah, sebagaimana kita ketahui, Cianjur mengalami lompatan tertinggi dalam perbaikan IPM di tahun 2024. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen mulai dari tenaga pendidikan, organisasi mitra pendidikan, tokoh masyarakat, hingga masyarakat itu sendiri yang terus berupaya meningkatkan IPM Kabupaten Cianjur,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 27 Oktober 2025.
Baca Juga:Disdikpora Sebut Sejumlah Sekolah di Cianjur Terdampak Hujan Deras dan Angin KencangProgram Sekolah Rakyat di Cianjur Belum Berjalan, Ditargetkan Mulai 2026
Dia berharap, tren positif tersebut dapat berlanjut sehingga Cianjur kembali menempati posisi terbaik dalam perbaikan IPM di tahun 2025, terutama di bidang pendidikan.
Ruhli menjelaskan, sejumlah program strategis telah dijalankan untuk mempercepat peningkatan IPM. Di antaranya pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS), program kesetaraan berbasis pesantren, penambahan lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan, program beasiswa, serta program orang tua asuh.
“Upaya yang sudah kami lakukan antara lain mendata ATS, menjalankan program kesetaraan berbasis pesantren, menambah lembaga penyelenggara seperti PKB di setiap wilayah, memberikan beasiswa, dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Terkait data ATS, Ruhli mengakui sempat terjadi peningkatan laporan antara Agustus dan September 2025. Namun setelah dilakukan validasi ulang, kenaikan tersebut ternyata disebabkan adanya residu data di satuan pendidikan yang belum dikeluarkan dari sistem.
“Setelah kita validasi dan data ulang, ternyata peningkatan itu bukan karena penambahan anak tidak sekolah, tetapi karena adanya residu data siswa di satuan pendidikan yang belum dihapus,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut, Disdikpora telah menginstruksikan validasi ulang data ATS di seluruh kecamatan, serta memperkuat koordinasi antarinstansi terkait.
“Kami berkolaborasi minimal dengan empat SKPD, yakni Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Disdukcapil, dan Bapperida, sesuai dengan arahan dari Pusdatin,” ungkapnya.
Baca Juga:Bupati Hadiri Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri CianjurBapenda Cianjur Catat Realisasi PBB Sudah 92,45 Persen hingga Oktober 2025
Selain itu, pihaknya juga mengimbau operator sekolah di bawah Disdikpora dan Kemenag agar segera membersihkan data residu di satuan pendidikan masing-masing agar angka ATS kembali menurun.
