يا أرض ربي وربك الله، أعوذ بالله من شرك، ومن شر ما فيك، وشر ما خلق فيك، وشر ما يدب عليك
Yaa ardhu robbi wa rabbukallah, a’udubillahi min Sarrika wamin Sarri ma fiika, wamin Sarri maa huliqa fika wamin sarri maa yadibbu ‘alaika.
Artinya: “Wahai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Aku berlindung kepada Allah daripada keburukanmu, daripada keburukan yang terkandung di dalammu, daripada keburukan yang diciptakan yang terkandung di dalammu, dan daripada keburukan yang melata atas dasarmu”. (HR Abu Dawud, dinilai Hasan oleh ibn Hajar).
Dengan demikian, doa bukan hanya pelengkap, melainkan bagian penting dari ikhtiar menghadapi gempa bumi. Menggabungkan usaha lahiriah dengan kekuatan doa batiniah adalah bentuk kepasrahan sekaligus penguatan iman. Karena pada akhirnya, keselamatan sejati hanya berasal dari Allah SWT, dan doa menjadi jembatan untuk memohon pertolongan-Nya di saat genting maupun setelah bencana usai.