CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Bullying di sekolah masih menjadi masalah serius yang dapat berdampak panjang pada perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun akademik. Tidak semua anak yang menjadi korban berani bercerita kepada orang tua atau guru, sehingga penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda atau ciri-ciri anak yang dibully. Dengan mengenali sejak dini, tindakan pencegahan dan penanganan bisa dilakukan lebih cepat. Berikut adalah tujuh ciri-ciri anak yang menjadi korban bullying di sekolah.
1. Perubahan Perilaku Secara Tiba-Tiba
Anak yang sebelumnya ceria dan aktif tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung, atau mudah marah bisa jadi sedang mengalami tekanan. Perubahan perilaku ini muncul karena rasa takut atau tertekan akibat perlakuan buruk dari teman-temannya. Orang tua harus peka terhadap perubahan tersebut, terutama jika terjadi tanpa alasan yang jelas.
2. Enggan Pergi ke Sekolah
Korban bullying sering menunjukkan rasa enggan atau takut untuk berangkat ke sekolah. Mereka mungkin mengeluh sakit perut, pusing, atau mencari alasan lain agar bisa tetap di rumah. Hal ini biasanya karena mereka ingin menghindari situasi yang membuat mereka tertekan atau takut bertemu pelaku bullying.
3. Penurunan Prestasi Akademik
Baca Juga:Harga Emas Hari Ini, Senin 11 Agustus 2025, Tembus Rp1,94 Juta per GramGempa Bumi Guncang Muna, Sulawesi Tenggara, Senin 11 Agustus 2025
Anak yang dibully cenderung sulit fokus belajar karena pikirannya dipenuhi rasa takut, sedih, atau cemas. Akibatnya, nilai pelajaran menurun, motivasi belajar hilang, dan kehadiran di kelas menjadi berkurang. Guru harus memperhatikan tanda ini sebagai sinyal adanya masalah di luar akademik.
4. Luka atau Memar Tanpa Penjelasan Jelas
Bullying tidak hanya berupa kekerasan verbal, tetapi juga fisik. Anak yang sering pulang dengan memar, goresan, atau pakaian robek tanpa alasan yang jelas patut dicurigai menjadi korban kekerasan di sekolah. Penting untuk menanyakan secara lembut dan meyakinkan agar anak mau bercerita.
5. Kehilangan atau Kerusakan Barang Pribadi
Korban bullying kerap mengalami kehilangan barang seperti alat tulis, uang saku, atau bahkan ponsel. Terkadang barang-barang tersebut dikembalikan dalam kondisi rusak. Ini bisa menjadi tanda bahwa pelaku bullying sengaja merusak atau mengambil barang korban sebagai bentuk intimidasi.