CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Perang, dalam berbagai konteksnya baik fisik di medan tempur maupun perang batin dan perjuangan hidup sehari-hari selalu menuntut kesiapan lahir dan batin.
Dalam sejarah umat manusia, terutama dalam khazanah Islam, doa tidak pernah dipandang sebagai pelengkap belaka, melainkan sebagai senjata utama yang menghubungkan hamba dengan kekuatan ilahiah.
Ketika seseorang menghadapi situasi genting seperti peperangan, selain strategi dan kekuatan fisik, aspek spiritual justru menjadi sumber kekuatan terbesar.
Baca Juga:Ramalan Cuaca Cianjur Hari Ini, 30 Juni 2025, Hujan Ringan di Sore HariJadwal SAMSAT Keliling Cianjur Hari Ini, Senin 30 Juni 2025
Doa menjadi bentuk penghambaan, permohonan perlindungan, dan pengakuan atas kelemahan manusia di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
Nabi Muhammad ﷺ sendiri kerap mengangkat tangan dan berdoa sebelum memulai peperangan, menyerahkan segala urusan kepada Allah sembari tetap menjalankan usaha secara maksimal.
Doa agar menang perang bukan sekadar rangkaian kata, tetapi pancaran keyakinan bahwa kemenangan sejati datang dari Allah.
Doa menjadi simbol bahwa meskipun manusia memiliki akal dan daya, namun tanpa pertolongan-Nya, tak ada kemenangan yang sejati.
Di masa kini, perang tak selalu berbentuk kontak senjata. Ia bisa menjelma dalam bentuk perjuangan mempertahankan kebenaran, keadilan, atau menghadapi ujian kehidupan yang berat.
Karena itu, doa agar menang perang juga relevan dalam konteks modern: sebagai bentuk ikhtiar spiritual dalam menggapai kemenangan atas berbagai tantangan zaman.
Allahumma inni as’aluka muujibati rahmatik wa azaaima maghfiratik wal ghanimata min kulli birrin was salamata min kulli ismin. laa tada’ li dzanban illa ghafartah wa laa hamman illa farrajtah wa laa hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.
Baca Juga:Persiapan Penting Sebelum Ikut Jobfair Online Cianjur 2025, Siapkan Dokumen Ini! Jobfair Online Kabupaten Cianjur 2025 Digelar 7–11 Juli, Simak Cara Daftarnya
“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pulaKau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”