CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Sampah plastik yang dianggap tak bernilai kini bisa jadi berkah bagi warga Cianjur. Melalui program inovatif dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, masyarakat bisa menukar botol plastik bekas dengan sembako hingga tumbler atau tempat air minum.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Cianjur, Komarudin mengatakan, program yang digelar rutin setiap akhir pekan di area Car Free Day (CFD) ini berhasil menggerakkan kesadaran warga untuk memilah sampah dari rumah. Dia menyebut langkah ini sebagai solusi sederhana namun efektif dalam menghadapi lonjakan volume sampah.
“Kami mengangkut sekitar 450 ton sampah per hari ke TPAS. Jumlah itu bisa meningkat saat momen besar. Karena itu, penting untuk mulai memilah sampah dari rumah. Jangan semua dibuang begitu saja,” katanya kepada wartawan, Minggu 1 Juni 2025.
Baca Juga:Pastikan Ketersediaan Lapangan Kerja untuk Masyarakat, Ahmad Luthfi Tinjau Kawasan Industri KendalMampu Cegah Banjir di Demak-Grobogan, Taj Yasin Tinjau Proyek Bendungan Jragung
Komarudin menuturkan, pihaknya membuka booth khusus di CFD yang melayani penukaran botol plastik. Dia mengatakan mekanismenya mudah, 50 botol plastik bisa ditukar dengan sembako seperti minyak goreng atau gula, 150 botol untuk tumbler, dan 250 botol untuk kaos atau handuk.
“Yang paling diminati biasanya sembako dan tumbler,” ujarnya.
Menurutnya, dalam setiap kegiatan rata-rata terkumpul 25 kilogram botol plastik. Sebagian warga bahkan sengaja berburu botol plastik di sekitar rumah demi ditukar saat CFD.
“Beberapa warga rajin mengumpulkan dan menyetorkan ke petugas saat CFD. Itu menunjukkan bahwa kesadaran untuk memilah sampah makin meningkat,” kata Komarudin.
Lebih lanjut, botol-botol plastik yang terkumpul disumbangkan kepada pemulung agar bisa dijual kembali ke pengepul barang bekas.
“Ini bukan cuman soal tukar sampah dengan barang, tapi juga jadi bentuk sedekah berantai. Warga dapat manfaat, pemulung pun ikut terbantu,” tambahnya.
Salah satu warga, Astri Putri (33), mengaku awalnya selalu membuang botol plastik ketempat sampah. Tapi sejak mengenal program ini, dia justru rajin mengumpulkannya.
“Biasanya kalau bepergian beli air kemasan, dan dulu langsung dibuang. Sekarang saya simpan, kumpulkan, dan ditukar di CFD. Lumayan bisa hemat belanja dapur,” pungkasnya.