Kang Lepi Uraikan Masalah Utama Pembangunan Cianjur

Kang Lepi
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah saat menyampaikan pengantar diskusi dalam kegiatan Dialog Pembangunan dengan tema Menata Cianjur Kita yang digelar Fraksi PKB , Sabtu 31 Mei 2025. (Foto: Dok/Pribadi)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Cianjur, menggelar Dialog Pembangunan dengan tema Menata Cianjur Kita, Sabtu 31 Mei 2025.

Dialog tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Cianjur, Ramzi dengan menghadirkan tiga narasumber. Yaitu Asda Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kabupaten Cianjur Budhi Rahayu Toyib, Akademisi Universitas Suryakancana Herlan Firmansyah, dan Chairman Edelweiss Healtcare Group Syauqi Robbani. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah atau akrab disapa Kang Lepi dalam pengantar diskusinya menyampaikan apresiasi kepada Fraksi PKB DPRD Cianjur yang telah menginisiasi kegiatan dialog ilmiah ini.

“Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cianjur tidak hanya sebagai artikulator dalam mengagregasi kepentingan publik, tetapi juga berperan sebagai laboratorium kajian dan pengembangan isu-isu strategis kebijakan daerah,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga:Racik, Hias, Panggang! Pizza Competition Buka Rangkaian Liburan di Grand Aston PuncakIndonesia Siap Berjuang di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025, PSSI Siapkan Dua Stadion

“Untuk itu PKB Cianjur berkomitmen mendukung segala kebijakan pemerintah daerah sepanjang kebijakan tersebut berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat,” sambung Kang Lepi.

Dirinya pun menguraikan masalah utama pembangunan Cianjur yang perlu dijadikan fokus dan perhatian bersama kedepan. Diantaranya pertama, rendahnya pendapatan masyarakat. Dimana Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp64,40 triliun, pendapatan per kapita masyarakat Cianjur tercatat hanya Rp 24,9 juta.

“Angka ini terpaut jauh dibanding rata-rata Jawa Barat Rp 56 juta maupun nasional Rp78,6 juta atau USD 4.580. Kondisi ini mengindikasikan bahwa struktur ekonomi daerah belum mampu menghasilkan nilai tambah yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Kang Lepi yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur.

Kedua, Belum Optimalnya Pembangunan SDM. Menurutnya, Cianjur juga menghadapi tantangan serius dalam pengembangan SDM. Rata-rata lama sekolah (RLS) hanya 7,33 tahun di bawah rata-rata provinsi 8,87 tahun dengan harapan lama sekolah (HLS) 12,04 tahun. Angka partisipasi pendidikan juga menunjukkan kesenjangan hanya 43,99 persen anak usia 3–6 tahun yang mengakses PAUD, dan pada jenjang usia 16–18 tahun, angka partisipasi murni hanya 83,83 persen.

“Rendahnya kualitas pendidikan ini diperparah dengan angka harapan hidup 70,96 tahun, masih tertinggal dari Jabar 75,16 dan nasional 72,13. Capaian ini menegaskan pentingnya investasi serius di sektor pendidikan dan kesehatan untuk menggenjot daya saing daerah,” papar Kang Lepi.

0 Komentar