CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPREA.COM – Satlantas Polres Cianjur mencatat angka kecelakaan akibat lakalantas selama Operasi Ketupat 2025 periode 23 Maret hingga 8 April menurun dibanding tahun sebelumnya. Di periode yang sama, pada tahun ini tercatat hanya ada 5 lakalantas, sementara di tahun 2024 tercatat sebanyak 13 kasus.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, data dari periode Operasi Ketupat 2025 yang berlangsung dari 23 Maret hingga 8 April 2025, tercatat sebanyak 5 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, 2 korban dinyatakan meninggal dunia (MD), 3 luka berat (LB), dan 6 luka ringan (LR). Kerugian materi akibat kecelakaan tersebut ditaksir mencapai Rp8 juta.
Ada periode yang sama di tahun 2024 yaitu pada Operasi Ketupat 2024 dari 2 hingga 18 April 2024 terjadi 13 kasus kecelakaan lalulintas dengan 8 korban meninggal dunia, 11 luka ringan, dan tidak ada korban luka berat. Kerugian materi yang ditimbulkan jauh lebih besar, mencapai Rp41.050.000.
Baca Juga:DPRD Cianjur Mulai Membahas LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2024Pemilihan Rektor UPI: Terbuka, Transparan, dan Tanpa Titipan
Selain penurunan jumlah kejadian dan korban, data juga menunjukkan penurunan keterlibatan kendaraan dalam kecelakaan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra Mustika, mengatakan, pada 2024, tercatat 18 sepeda motor (R2) dan 8 mobil (R4) terlibat dalam kecelakaan. Sementara pada 2025, hanya 7 sepeda motor, 2 mobil, dan 1 kendaraan listrik yang terlibat.
“Secara umum terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan korban jiwa dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran berlalu lintas masyarakat, serta efektivitas kegiatan pengamanan dan pengawasan selama Operasi Ketupat,” katany kepada wartawan, Kamis 10 April 2025.
“Meski demikian, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama, terutama selama masa arus balik Lebaran yang masih berlangsung,” tambahnya.