SUMEDANG,CIANJUREKSPRES – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan tiga kunci utama mewujudkan visi Jabar Istimewa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Jawa Barat.
Pernyataan ini disampaikan saat ia menjadi narasumber dalam Dialog Publik BULD DPD RI, di Auditorium Fakultas Manajemen Pemerintahan, Kampus IPDN Jatinangor, pada Jumat 7 Maret 2025 sore.
Herman menjelaskan konsep Jabar Istimewa mencerminkan komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam mengistimewakan masyarakat, baik melalui pelayanan publik yang prima maupun melalui pelaksanaan pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan.
Baca Juga:Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Bantuan Banjir di KarawangOperasi Cipta Kondisi, Satpol PP Cianjur Sita 660 Botol Miras dan Oplosan
Untuk mengakselerasi pencapaian visi tersebut, Herman mengatakan terdapat tiga kunci utama yang harus menjadi fokus utama, yaitu values (nilai-nilai), sistem, dan kepemimpinan.
Values: Mengedepankan Nilai Kearifan Lokal
Herman menyebutkan bahwa nilai utama yang dijunjung tinggi dalam pembangunan Jawa Barat adalah gemah ripah repeh rapih. Istilah ini mencerminkan harapan akan masyarakat yang subur makmur, sejahtera, tenteram, damai, serta hidup dalam keharmonisan.
“Gemah ripah berarti masyarakat yang sejahtera, cukup sandang dan pangan. Sementara repeh rapih berarti masyarakat yang rukun, aman, dan damai,” kataHerman.
Ia menekankan nilai-nilai lokal ini harus dijadikan sebagai spirit utama dalam setiap kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
“Nilai-nilai ini akan membantu kita dalam mengembalikan berbagai persoalan kepada akar budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah,” katanya.
Sistem: Integrasi Pembangunan dari Pusat hingga Desa
Kunci kedua yang disoroti adalah pentingnya sistem yang terintegrasi. Menurut Herman, pembangunan yang sukses haruslah merupakan hasil agregasi dari berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa.
“Tidak akan ada provinsi yang hebat tanpa kabupaten/kota yang hebat. Begitu juga tidak akan ada kabupaten/kota yang hebat tanpa kecamatan yang hebat, dan tidak ada kecamatan yang maju tanpa desa-desa yang hebat,” tuturnya.
Baca Juga:Ramadan 1446 H, Perumdam Tirta Mukti Cianjur Kembali Berbagi Takjil di Jalan SiliwangiSekda Jabar Dampingi Kunjungan Kerja Mensos RI di RSAU dr. M. Salamun Bandung
Oleh karena itu, perancangan sistem yang selaras serta formulasi kebijakan yang terstruktur menjadi langkah strategis agar tujuan pembangunan dapat tercapai secara maksimal.
Leadership: Kepemimpinan yang Kuat dan Berorientasi Data