CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cianjur, siap mengawal 100 hari pertama kerja Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, dr Mohammad Wahyu Ferdian-Ramzi (Wahyu-Ramzi).
Ketua HMI Cabang Cianjur, Henda Rosadi, mengatakan, Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati baru merupakan awal dari babak baru kepemimpinan di Cianjur. Momentum ini bukan hanya tentang serah terima jabatan, tetapi juga tentang harapan masyarakat akan perubahan dan perbaikan di berbagai sektor.
“Harapan masyarakat tentu besar terhadap pemimpin yang telah diberikan mandat, terutama dalam 100 hari pertama kerja yang sering dijadikan tolok ukur efektivitas dan komitmen dalam mewujudkan visi-misi mereka,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis 20 Februari 2025.
Baca Juga:CSB Harap Wahyu-Ramzi Kawal Proses Pemekaran dan Fokus Percepatan Pembangunan Cianjur SelatanPeringati Bulan K3 Nasional, Pertamina Patra Niaga Regional JBB adakan Sosialisasi dan Drill Pemadaman Api
“Dalam konteks ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cianjur menunjukkan peran kritisnya sebagai bagian dari kontrol sosial,” sambung Henda.
Dirinya menegaskan, pernyataan kesiapan untuk mengawal 100 hari kerja pertama pasangan kepala daerah yang baru adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral sebagai mahasiswa.
“Ini adalah langkah positif yang mencerminkan peran aktif mahasiswa dalam memastikan kebijakan pemerintah berjalan sesuai janji kampanye dan berpihak kepada rakyat, serta langkah ini penting agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta janji-janji yang telah diucapkan saat kampanye,” ucap Henda.
Namun menurut Henda, mengawal pemerintahan bukan sekadar mengkritisi, tetapi juga memberikan masukan konstruktif. Sebagai organisasi yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan demokrasi dan advokasi kebijakan publik, HMI siap menjadi mitra kritis juga konstruktif serta siap menjadi mitra strategis yang objektif, menyampaikan evaluasi berbasis data, dan menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah.
“Pengawalan 100 hari pertama ini harus dilakukan dengan pendekatan yang objektif dan berbasis data, sehingga kritik yang diberikan bersifat membangun, bukan sekadar oposisi tanpa dasar. Tentu saja, publik juga memiliki ekspektasi tinggi terhadap kepemimpinan baru ini. Janji-janji politik yang telah disampaikan saat kampanye harus segera direalisasikan, terutama dalam hal peningkatan layanan publik, pembangunan infrastruktur, serta kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah tidak boleh hanya fokus pada pencitraan, tetapi harus membuktikan kinerja nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” paparnya.