CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Warganet dihebohkan dengan turun drastisnya nilai tukar mata uang (kurs) 1 Dollar AS (USD) yang menyentuh harga Rp 8.170,65 di laman pencarian Google sejak 09.20 UTC atau pukul 16.20 WIB pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Padahal, sekitar sejam sebelumnya kurs USD masih berada di harga Rp 16.355,25.
Di berbagai akun media sosial, tangkapan layar laman Google tersebut Jedi perbincangan hangat. Pasalnya, hingga pukul 19.13 WIB, kurs USD tersebut belum mengalami perubahan harga.
Baca Juga:Inpres 1/2025 Terbit, Bupati Cianjur Tekankan Kurangi Anggaran ATK, Kegiatan Seremonial dan Perjalanan DinasPengamat: Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2025 di Daerah Akan Berjalan Rumit
Ekonom dari Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur, Irfan Jamil pun angkat bicara soal fenomena tersebut.
Dirinya menyebutkan, besar kemungkinan turun drastisnya kurs Dollar AS di laman pencarian itu terjadi karena Google error.
“Kayanya error itu mah, soalnya dari Rp 16 ribu sekian turun ke Rp 8 ribu itu bukan sesuatu yang normal. Kita tidak terlalu percaya karena turunnya sangat drastis,” ungkap Irfan saat dihubungi Cianjur Ekspres.
Kata Irfan, tidak ada faktor-faktor yang mendukung turunnya kurs dollar di Indonesia beberapa waktu terakhir.
“Tidak ada aspek perdagangan yang menguat. Perubahan iklim investasi, perdagangan saham pun biasa-biasa saja. Bahkan yang terjadi investasi lari ke luar (Indonesia), bukan ke dalam negeri,” katanya.
Irfan mengatakan, dia dan para ekonom syariah sedunia yang tergabung dalam satu group Whatsapp (WA) pun menanggapi fenomena itu secara santai.
“Tidak ada kepanikan, baru beberapa orang saja yang mengirimkan tangkapan layar dari Google tersebut. Tidak ada pembahasan secara serius,” jelas Irfan.
Baca Juga:6 Siswa SDN Sukasari Campaka Terluka Akibat Pohon Tumbang Menimpa KelasSidang Perkara PHPU di MKRI, 01 Optimis Lanjut – 02 Yakin Ditolak
Dia pun mengimbau, masyarakat menunggu pemberitahuan resmi dari Bank Indonesia (BI) mengenai fenomena itu.
“Tunggu saja informasi resmi dari BI atau pemerintah pusat,” tandasnya.