CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, menyebut bahwa Indeks Pendidikan Cianjur mengalami kenaikan dari tahun 2022 ke 2023.
Meski demikian, angka partisipasi murni (APK) dan angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan SLTP dan SLTA masih menjadi perhatian serius.
Hal tersebut diutarakan Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin kepada Cianjur Ekspres, Rabu 20 November 2024.
Baca Juga:Deklarasi Dukungan, Komunitas Seniman dan Budayawan Siap Terbang dan Menangkan ASIHMakin Massif, Herman-Ibang Dapat Dukungan dari Paguyuban Batak se Cianjur
Ruhli mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki Disdikpora Cianjur bahwa Indeks Pendidikan tahun 2023 mencapai 57,36 dan naik di tahun 2023 yakni 57,52.
“Alhamdulillah berkat kolaborasi ada peningkatan, tetapi kami menyadari ada beberapa kendala yang ditemukan dilapangan,” katanya.
Pertama, ungkap Ruhli, terkait dengan kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang pendidikan SLTP dan SLTA.
“Kalau untuk jenjang SD masyarakat sudah merasa sangat penting, terlihat dari indikator APK maupun APM sudah rata-rata 100 persen,” ucapnya.
Namun untuk jenjang SLTP, menurutnya, ada penurunan masih di bawah 90 persen baik APK maupun APM.
“Untuk SLTA di bawah 80 (APK dan APM,red) persen yang dapat melanjutkan baik dari jenjang SD ke SMP lalu ke SLTA, dan ini merupakan suatu kendala, dimana kewajiban bersama untuk terus meningkatkan dan memotivasi kesadaran masyarakat selain kewajiban pemerintah daerah,” kata Ruhli.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain itu ada faktor ekonomi dan geografis. “Karena tidak bisa dipungkiri juga, untuk wilayah perkotaan sarana prasarana maupun akses mobilitas dari rumah ke sekolah bisa terjangkau. Tetapi untuk di daerah selatan atau yang lainnya, ada beberapa aksesnya yang belum terpenuhi,” papar Ruhli.
Baca Juga:Komunitas Loverbird hingga Vespa Antique Club Bandung Raya Deklarasi Dukung ASIHRakor Pemberantasan Korupsi dengan DPRD Cianjur, KPK Ingatkan Soal Pokir
“Kemudian masalah ketersedian sarana dan prasarana yang belum keseluruhan, baik sarana fisik maupun sarana penunjang,” sambungnya.
Ruhli menegaskan, pihaknya pun dituntut untuk terus meningkatkan APK dan APM Kabupaten Cianjur.
“Mudah-mudahan anak didik yang ada di Cianjur bisa terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Mulai jenjang PAUD masuk ke SD, kemudian ke SMP dan SMA dalam rangka meningkatkan angka IPM Kabupaten Cianjur Bidang Pendidikan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) khususnya pendidikan di Cianjur,” pungkasnya.