Menteri PUPR: Kualitas Udara IKN Sangat Sehat

kegiatan di Forest trail
Suasana kegiatan di Forest trail yang berada di area Sumbu Kebangsaan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA/Aji Cakti
0 Komentar

cianjur.jabarekspres.com, ANT – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kualitas udara di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur sangat sehat.

“Ini Air Quality Index atau indeks kualitas udara di IKN itu di level 6, ambangnya 50 dan Jakarta sudah sekitar 150 lebih, Singapura sudah 50 lebih, sedangkan di IKN indeks kualitas udara di level 6 yang artinya sangat sehat,” ujar Basuki di Jakarta, Selasa.

Faktor kualitas udara sebuah wilayah sangat memengaruhi kualitas daya tahan tubuh dan kesehatan, khususnya bagi anak-anak.

Baca Juga:Kelas Menengah Jadi Andalan Penguatan Ekonomi, Kata AirlanggaMenteri PUPR: Air Minum IKN Lebih Sehat dari Air Kemasan

“Anak-anak kita di Jakarta dan Jabodetabek rentan terhadap penyakit, tapi di IKN indeks kualitas udaranya level 6 atau sangat sehat,” kata Basuki.

Sebagai informasi, berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa prinsip dasar pengembangan kawasan dalam IKN didasarkan pada delapan prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan alam, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.

Perencanaan IKN dijalin dengan konsep berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, lingkungan terbangun, dan sistem sosial secara harmonis. Selain itu, prinsip dasar pengembangan IKN juga menjaga kemungkinan buruknya dampak urbanisasi serta cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana, seperti banjir dan kekurangan air baku.

Oleh karena itu, prinsip dasar pengembangan Kawasan IKN akan memadukan tiga konsep kegiatan perkotaan, yaitu IKN sebagai kota hutan atau forest city, kota spons atau sponge city, dan kota cerdas atau smart city.

Pengembangan Kawasan IKN dan ketiga konsep perkotaan tidak dapat dilepaskan dari kota-kota mitra di sekitar IKN lainnya dan tidak akan berhasil tanpa dukungan kota-kota di sekitarnya. Dengan demikian, penerapan IKN sebagai kota hutan, kota spons, dan kota cerdas harus mengedepankan kerja sama yang harmonis dengan kota-kota mitra di sekitarnya.

IKN yang akan dibangun adalah IKN yang salah satunya merepresentasikan kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan. Kota yang mengelola sumber dayanya secara efisien, serta memberikan layanan yang efektif.

Hal ini dicapai melalui efisiensi penggunaan air dan sumber daya energi, pengolahan limbah, moda transportasi terpadu, lingkungan yang sehat, serta sinergi antara lingkungan alami dan buatan.(antara)

0 Komentar