Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat turut mengapresiasi Bio Farma dan UNPAD.
“Terima kasih kepada Bio Farma dan Universitas Padjadjaran yang telah menyelenggarakan pertemuan ini. Ini merupakan program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022. Kami juga berterima kasih kepada OKI, atas kepercayaannya kepada Pusat Laboratorium di Universitas Padjadjaran dan Bio Farma sebagai Center of Excellent vaksin dan bioteknologi,” kata Tri.
Rektor Unpad, Rina Indiastuti mengatakan bahwa pelatihan lanjutan untuk teknologi virologi dan vaksin yang akan dilakukan dalam program ini merupakan penelitian yang sangat penting untuk sektor kesehatan, terutama setelah adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga:Cabor Pencak Silat Porkab Cianjur, Kecamatan Sukaresmi Raih Dua Perunggu dan Peringkat Tiga Beregu Putri Porkab Cianjur, Kecamatan Sukaresmi Raih Medali Perak Cabor Tenis Meja Beregu Putra
“Setelah pandemi, kami memiliki banyak pengalaman yang menunjukkan bahwa kami memerlukan banyak prototipe, banyak penelitian lanjutan, banyak inovasi di sektor kesehatan, terutama di bidang virologi dan vaksin,” jelasnya.
Selama mengikuti OIC COMSTECH Fellowship Program di Bio Farma pada 4-12 Juli 2024, para delegasi telah mendapatkan berbagai pengalaman dari para expertise Bio Farma, yaitu pengenalan mendalam tentang proses produksi vaksin, aspek penting penanganan hewan laboratorium dalam pengembangan vaksin, pengembangan produk life science, proses produksi berbagai jenis vaksin termasuk kit diagnostik.
Serta penjelasan tentang alur pengemasan produk dan sistem manajemen terintegrasi dan diajak untuk mengunjungi fasilitas gudang Bio Farma.
Selain itu para delegasi diberikan wawasan mendalam tentang perencanaan produksi dan distribusi produk Bio Farma. Para peserta diperkenalkan dengan sistem distribusi vaksin berbasis Internet of Thing (IoT) termasuk digitalisasi pelacakan vaksin dan Command Center.
Pada kegiatan hari terakhir, para delegasi mendapatkan wawasan mengenai strategis industri vaksin. Materi mencakup strategi pemasaran Bio Farma di pasar internasional, prosedur uji klinis, dan peran Komite Etik. Para delegasi juga mempelajari sistem farmakovigilans Bio Farma.
Salah satu delegasi dari Mesir, Sherif Abd-Elmaksoud mengatakan bahwa kesempatan ini merupakan peluang luar biasa bagi akademisi sepertinya, dan juga delegasi dari negara lain untuk belajar langsung dari sumber ilmu.