CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Setelah belajar mengenai pengembangan dan produsi vaksin yang berlangsung dari tanggal 04 hingga 12 Juli 2024 di Bio Farma, 10 delegasi dari 9 negara OIC COMSTECH (Organization of Islamic Cooperation – Standing Committee for Scientific and Technological Cooperation) Fellowship Program melanjutkan pelatihan di UNPAD dimulai pada 15 Juli 2024.
Kegiatan OIC COMSTECH Fellowship Program ini merupakan yang ke-3 kali dilaksanakan di Indonesia.
Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian RI, Roy Himawan saat penyerah terimaan delegasi di Gedung Rektorat UNPAD Jatinangor menyampaikan aparesiasi kepada Bio Farma dan UNPAD.
Baca Juga:Cabor Pencak Silat Porkab Cianjur, Kecamatan Sukaresmi Raih Dua Perunggu dan Peringkat Tiga Beregu Putri Porkab Cianjur, Kecamatan Sukaresmi Raih Medali Perak Cabor Tenis Meja Beregu Putra
“Saya sampaikan apresiasi kepada Bio Farma dan Universitas Padjadjaran yang telah memfasilitasi OIC Comstech Fellowship Program yang telah diselenggarakan di Asia sejak tahun 2022. Para delegasi mendapatkan pengalaman luar biasa dari kolaborasi solid para pemangku kepentingan, yakni pelaku usaha, peneliti, akademisi dan sektor pemerintah Indonesia di bidang vaksin dan produk bioteknologi,” ungkap Roy.
“Indonesia terus memperkuat kolaborasi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah dalam upaya membangun ekosistem fasilitas penelitian dan manufaktur yang lebih baik sebagai bagian dari inisiatif global dalam kesiapsiagaan dan respons pencegahan pandemi melalui kolaborasi bilateral dan multilateral,” tambahnya.
Direktur Pemasaran Bio Farma Group, Kamelia Faisal, menyampaikan, bahwa merupakan sebuah kehormatan bagi Bio farma telah dipercaya untuk berbagi ilmu kepada delegasi OKI.
“Bio Farma merasa terhormat telah dipercaya menjadi tuan rumah dan berbagi ilmu pembuatan vaksin kepada para delegasi. Selama berada di Bio Farma, para peserta mengeksplorasi proses end to end pembuatan vaksin, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi, pengendalian mutu, regulasi vaksin, uji klinis dan farmakovigilans, hingga pemasarannya,” papar Kamelia.
“Selama sesi di Bio Farma, para peserta menunjukkan antusiasme dan terlibat penuh dalam sesi berbagi ilmu dari tim Bio Farma. Perjalanan ini akan dilanjutkan di Universitas Padjadjaran untuk menggali pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis dalam lingkungan akademik,” tambah Kamelia.
Lebih lanjut, Kamelia menyampaikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh peserta pelatihan selama program berlangsung dapat mendorong untuk berkontribusi dalam kemajuan kesehatan di negara masing-masing. “Dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk berkolaborasi di bidang virologi atau teknologi vaksin, program-program ini akan memainkan peran penting dalam memajukan kerja sama internasional dan pertukaran pengetahuan di area-area kritis ini,” jelasnya.