CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Salah satu kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan alasan dirinya dan sejumlah kepala OPD yang lain menandatangani pernyataan sikap meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S. Alamsyah untuk legowo mundur dari jabatannya.
“Itu aspirasi dari pemikiran pribadi pribadi disepakati secara pribadi-pribadi, dan disampaikan juga secara pribadi-pribadi, untuk dipertimbangkan secara pribadi, bukan dipublikasikan,” kata salah satu Kepala OPD yang enggan disebutkan namanya, kepada wartawan, Selasa 30 April 2024.
Dia mengungkapkan, tujuan dua lembar kertas yang ditandatangani itu untuk dipertimbangkan secara pribadi oleh Sekda, melihat fenomena dari para OPD bahwa kinerja Sekda dinilai kurang memuaskan.
Baca Juga:Electrifying Agriculture Makin Diminati Peternak di CianjurBio Farma Berikan Bantuan Mesin untuk Lapas Jelekong dan Sukamiskin Bandung
“Kan tujuannya untuk dipertimbangkan secara pribadi melihat fenomena yang hari ini, kan Bupati sudah statmen di media hari ini seperti apa. Kita yang membuat telaahan secara pribadi melihat fenomena,” ungkapnya.
Bahkan, dia berani menjamin bahwa surat yang ditangani itu asli 1.000 persen.
“Surat itu ditandatangani oleh semua yang 24, tidak ada inisiator. Yang 24 disampaikan secara pribadi-pribadi melalui kolektif kolegial datang dan silaturahmi menyampaikan. Semua yang menandatangani asli saya jamin 1.000 persen saya jamin,” katanya.
“Saya sendiri menandatangani atas pemikiran pribadi saya adanya gelagat misal contoh saya secara pribadi, kadang-kadang misalkan pak ini paraf, terus dia menjawab katanya langsung saja sama bupati. Kan ini ada apa? Terkadang kan seperti itu diperlakukannya,” sambungnya.
Dia juga mengungkapkan, pernyataan sikap itu disampaikan oleh para kepala OPD yang telah menandatangani dan diberikan secara bersama-sama kepada Sekda, dengan tujuan untuk mempertimbangkan kondisi memperbaiki pelayanan.
“Tadinya saya sama kepala OPD lain mau ngobrol bersama terkait hal itu (pelayanan,red) untuk diskusi, tetapi ngambek duluan,” katanya.
“Sebelumnya sudah dirapatkan sama para kepala OPD, ada forum, akhirnya kita inisiatif secara pribadi. Pada saat itu saya ingin ngobrol tapi keburu ngambek. Setelah itu langsung bubar. Surat itu dianter langsung bersama-sama. Tadinya ingin ngobrol, tapi keburu bubar,” pungkasnya.