Waspadai Jajanan Anak Sekolah, BPOM: 200 Penyakit Disebabkan Makanan Tidak Sehat

jajanan anak sekolah
Pemda Cianjur apresiasi program bimbingan teknis (bimtek) BPOM Bandung terhadap sekolah-sekolah guna mencegah anak sekolah membeli jajanan tidak sehat. (Foto: dik/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada komunitas sekolah terkait keamanan pangan seperti jajanan anak sekolah, di Pendopo Kabupaten Cianjur, kemarin (20 Maret 2024).

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengapresiasi kegiatan tersebut. Herman mengatakan, seperti diketahui di sekolah-sekolah atau di pasaran banyak makanan yang belum diketahui kehigienisannya.

“Kita tahu seperti di sekolah-sekolah, di pasar-pasar, kita sulit mengetahui apakah makanan itu higienis atau tidak. Nah dengan program ini kita bisa memberitahukan kepada individu masyarakat,” katanya kepada wartawan.

Baca Juga:TPK Sukaresmi Sasar Keluarga Berisiko StuntingPLN UP3 Cianjur Sigap Layani Pasang Baru Pelanggan Industri

Dengan begitu, kata Herman, anak sekolah jadi tahu, mana makanan yang boleh dibeli untuk dimakan sehingga mereka bisa mengawasi diri masing-masing.

“Kalau kita mengawasi makanan apalagi UMKM secara langsung kita kesusahan, makanya memerlukan tenaga yang banyak, dan lebih efektif disampaikan langsung anak sekolah kepada individu masing-masing melalui sosialisasi dan sebagainya,” kata bupati.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar POM Bandung, Dwi Kurniasari mengatakan, BPOM memiliki kegiatan prioritas nasional salah satunya terkait dengan kegiatan pangan jajanan anak sekolah. 

“Jadi kami akan memberikan bintek terhadap kader-kader atau melakukan komunikasi dengan sekolah terkait dengan keamanan pangan, sehingga mereka di komunitasnya bisa saling menjaga, melindungi diri dari pangan jajanan yang tidak bermutu, tidak bermanfaat dan tidak aman bagi kesehatan,” jelasnya.

Dengan program ini, pihaknya akan melakukan bimtek terhadap sekolah-sekolah yang ditunjuk OPD Kabupaten Cianjur, untuk selanjutnya melakukan pendampingan.

“Setelah tahapan advokasi ini, masih ada beberapa tahapan kegiatan lainnya seperti melakukan monev di tahun selanjutnya,” ungkapnya.

Dwi menuturkan, masalah keamanan pangan banyak ditemukan kasus dan hampir 200 penyakit disebabkan karena konsumsi makanan yang tidak sehat. 

Baca Juga:PLN UP3 Cianjur Sigap Jaga Kelistrikan di Bulan RamadanPLN UP3 Cianjur Nyalakan Harapan Pelanggan di Bulan Ramadan

“Apalagi kan ini usia anak sekolah, mereka adalah generasi penerus kita ke depan. Tentunya kita harus investasikan mereka dengan jajanan yang aman, bermanfaat dan bermutu,” ujarnya.

0 Komentar