Isu tersebut telah memengaruhi pasar keuangan. Termasuk diantaranya aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah Indonesia oleh investor asing.
“Kegelisahan sudah agak mereda, dengan semua menteri sejauh ini masih bertahan. Namun ada asumsi umum bahwa hal tersebut tidak akan berlanjut setelah bulan Oktober 2024 ketika masa jabatan Jokowi berakhir,” ujarnya.
“Prabowo harus memilih menteri pengganti dengan sangat hati-hati untuk meredakan kekhawatiran investor internasional dan menyampaikan pesan kesinambungan,” ungkapnya lagi.
Baca Juga:Juru Parkir Raih Ribuan Suara dalam Pileg 2024Poster Deretan Menteri Kabinet Indonesia Emas Hoaks
Sejauh ini Prabowo unggul dalam pilpres yang digelar 14 Februari lalu. Ia mendominasi perhitungan cepat (quick count) dan juga real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hingga rabu 21 Februari 2024 pukul 05.30 WIB, total suara masuk sudah mencapai 73,32%.
Berdasarkan real count KPU, Prabowo dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka, mendulang 58.549.849 suara atau sekitar 58,77%. Sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Insakandar (Cak Imin) mendapat 24,25% suara sekitar 24.157.462.
Disusul paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berada di posisi terakhir. Perolehan suara pasangan ini sebesar 16,98% atau sekitar 16.914.095. (*)