Pencarian perhatian atau status
Beberapa orang mungkin membully orang lain dalam upaya untuk mendapatkan perhatian atau status di antara teman-teman mereka.
Mereka mungkin menganggap perilaku tersebut sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan atau kekuasaan.
Mengikuti contoh
Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan di mana perilaku bully dianggap normatif atau diterima, mereka mungkin cenderung meniru perilaku tersebut.
Baca Juga:Puzzel jadi Media Ajar Kurikulum Merdeka Jenjang Paud dan SDPuzzel Solusi Tepat Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang Paud dan SD
Masalah pribadi atau emosional
Seseorang yang mengalami masalah pribadi atau emosional, seperti konflik dalam keluarga atau kesulitan dalam mengelola emosi mereka sendiri.
Mungkin melampiaskan frustrasi mereka dengan membully orang lain.
Ingin menguasai atau mengendalikan
Ada orang yang menggunakan bullying sebagai cara untuk mencoba mengendalikan atau menguasai orang lain.
Diskriminasi atau prasangka
Terkadang, seseorang mungkin membully orang lain berdasarkan perbedaan seperti ras, agama, orientasi seksual, atau disabilitas.
Karena memiliki prasangka atau stereotip yang negatif terhadap kelompok tersebut.
Kurangnya pengawasan atau pengawasan yang tidak efektif
Ketika tidak ada atau minimnya pengawasan, terutama di lingkungan seperti sekolah atau tempat kerja, peluang untuk membully orang lain bisa meningkat.
Pendekatan terhadap konflik
Beberapa orang mungkin tidak memiliki keterampilan yang efektif dalam menyelesaikan konflik atau mengelola emosi mereka.
Sehingga mereka mengandalkan perilaku bully sebagai cara untuk menyelesaikan masalah.