CIANJUREKSPRES – Kue keranjang atau biasa disebut nian gao merupakan makanan tradisional yang sangat populer selama perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok dan juga di banyak komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Kue ini memiliki makna simbolis yang dalam dalam budaya Tionghoa. Makanan ini diyakini membawa keberuntungan dan kemajuan dalam hidup pada tahun yang baru.
Kemajuan dan Kebahagiaan:
Kue keranjang diyakini membawa kemajuan dan kebahagiaan dalam hidup. Nama nian gao sendiri memiliki arti ganda, merujuk pada kemajuan tahun demi tahun dan juga bunyi yang mirip dengan frasa “meninggikan diri” dalam bahasa Tionghoa.
Baca Juga:Jawa Barat Perkuat Ekonomi Domestik dan DigitalisasiSinopsis Film Logan Lucky yang Diperankan Channing Tatum
Kekompakan Keluarga:
Kue keranjang sering disajikan dan dikonsumsi bersama-sama oleh anggota keluarga selama perayaan Imlek. Ini menjadi simbol kekompakan dan solidaritas keluarga.
Kesinambungan Generasi:
Kue keranjang adalah simbol kesinambungan generasi. Tradisi membuat dan menyajikan kue ini sering dilakukan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, menciptakan ikatan yang kuat antara leluhur dan keturunan.
Kebahagiaan dan Keberuntungan:
Mengonsumsi kue keranjang diyakini membawa keberuntungan dan kebahagiaan di tahun yang baru. Orang-orang percaya bahwa makan kue ini akan membawa mereka kemajuan dalam karier, kekayaan, dan hubungan sosial.
Harapan untuk Masa Depan yang Cerah:
Kue keranjang juga melambangkan harapan akan masa depan yang cerah. Ini adalah simbol optimisme dan harapan untuk tahun yang baru yang penuh dengan kesuksesan dan kebahagiaan.
Kue keranjang biasanya terbuat dari tepung beras ketan yang kemudian diaduk dengan air dan gula, lalu dikukus hingga padat. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan manis.
Selama perayaan Imlek, kue keranjang sering disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan di rumah-rumah, dan juga bisa diberikan sebagai hadiah kepada keluarga dan teman.
Meskipun bahan-bahannya dasar, variasi kue keranjang bisa berbeda-beda dari satu wilayah ke wilayah lain, dengan beberapa tambahan seperti kacang merah, atau bahkan dengan lapisan berbeda seperti wijen atau kelapa parut untuk memberikan tekstur dan rasa tambahan.