CIANJUREKSPRES – Cucu Sumarni (36) warga Kampung Cibuluh, Desa Margasari, Kecamatan Naringgul harus ditandu keluarganya menembus hutan belantara lantaran akses jembatan satu-satunya terputus akibat banjir bandang yang menerjang beberapa waktu lalu.
Cucu yang tengah sakit itu pun ditandu menggunakan dua lembar sarung dan digantungkan pada sebilah bambu yang diangkat dua oang secara bergantian menuju jalan utama untuk kemudian dibawa rumah sakit.
Aksi yang sempat direkam oleh keluarganya tersebut akhirnya viral di media sosial.
Baca Juga:Polisi Amankan Ratusan Miras Oplosan KCD Wilayah VI Disdik Provinsi Jabar: Dugaan Pelecehan Tergantung pada Pembuktian
Sutiawan (30) yang merupakan keluarga Cucu mengatakan jika saudaranya itu sudah mengeluhkan sakit sejak beberapa hari kebelakang. Pihaknya terpaksa menandu Cucu setelah melihat kondisinya yang sudah parah.
“Cucu sudah muntah darah sehingga tidak bisa lagi dirawat di rumah. Sedangkan jarak dari sini ke RSUD Pagelaran sangat jauh,” kata Sutiawan, Selasa (23/1).
Kata Setiawan, sebelum diterjang banjir bandang pada akhir 2023 lalu, jalan penghubung kampungnya masih bisa dilalui kendaraan roda empat, meskipun kondisi jalan rusak dan berlubang.
“Tapi gara-gara banjir bandang akhir 2023 lalu, jembatannya putus menyebabkan mobil tidak bisa lewat. Motor masih bisa tapi tidak mungkin membawa orang sakit menggunakan motor, makanya ditandu sampai jalan utama,” kata dia.
Kata dia, dalam kurun waktu dua bulan terakhir dirinya sudah beberapa kali menandu orang sakit di kampungnya. Bahkan, Sutiawan juga pernah menandu istrinya.
“Sebelumnya juga pernah menandu istri saya, lalu ada juga beberapa warga lain yang ditandu agar bisa dibawa ke RSUD Pagelaran,” ungkapnya.
Dirinya pun beharap Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan perhatian lebih dengan memperbaiki akses jalan dan jembatan penghubung desa tersebut agar mobil bisa kembali mengkases kampungnya lagi.
Baca Juga:6 Kios di Bojong Ludes TerbakarPLN UIP JBT Selesaikan 25 Proyek Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Sepanjang 2023
“Kita tidak menyalahkan pemerintah, tapi kami berharap ada perhatian. Kasian warga di kampung sini kesulitan akses, sehingga sulit jika ada warga yang sakit,” kata dia.
Terpisah, Kepala Desa Magasari, Kecamatan Naringgul Ajid Sidiarjo membenarkan jika jembatan penghubung yang ada di Desa Karyabanti, Kecamatan Cidaun dan Desa Margasari terputus pada November 2023 lalu.
“Banjir bandang pada Novembe tahun lalu memutus jembatan penghubung. Sedangkan untuk akses jalan memang sudah sejak dulu rusak berat,” kata Ajid.