Viral! Tamu Undangan di Pernikahan Anak Pemilik Padepokan Wewe Gombel Jadi Sorotan Publik

Viral! Tamu Undangan di Pernikahan Anak Pemilik Padepokan Wewe Gombel Jadi Sorotan Publik
Viral! Tamu Undangan di Pernikahan Anak Pemilik Padepokan Wewe Gombel Jadi Sorotan Publik
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Sebuah video viral yang memperlihatkan rombongan tamu undangan di pernikahan anak pemilik Padepokan Wewe Gombel di Banyuwangi, Jawa Timur, beredar di media sosial.

Video viral tersebut memperlihatkan para tamu undangan yang berpakaian nyentrik, layaknya seorang dukun.

Video Viral di Pernikahan Anak Pemilik Padepokan Wewe Gombel

Dalam video viral yang diunggah oleh akun TikTok @temantenanyar.org, terlihat rombongan tamu undangan yang tiba di lokasi pernikahan.

Baca Juga:Miris! Motor Ojol Ini Dicuri saat Tengah Beristirahat di Depan TokoViral! Seorang Wanita di Depok Melahirkan Sendiri di Masjid dan Buang Bayinya

Para tamu undangan tersebut mengenakan baju putih, sarung, dan sorban. Beberapa di antaranya juga mengenakan aksesoris seperti kalung, gelang, dan cincin.

Rupanya, rombongan tamu undangan tersebut merupakan murid-murid dari Padepokan Wewe Gombel. Padepokan Wewe Gombel merupakan sebuah padepokan yang mengajarkan ilmu spiritual, termasuk ilmu perdukunan.

Video tersebut sontak menjadi sorotan publik. Banyak warganet yang memberikan komentar beragam, mulai dari yang merasa heran hingga yang memberikan dukungan.

“Keren, pernikahannya beda dari yang lain,” tulis salah seorang warganet.

“Aku kira itu rombongan hantu,” tulis warganet lainnya.

“Semoga pernikahannya langgeng dan bahagia,” tulis warganet lainnya.

Ayah pengantin wanita, Mbah Klinting, mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan penampilan para tamu undangan tersebut.

Menurutnya, mereka adalah murid-murid yang ingin memberikan doa restu untuk pernikahan anaknya.

“Mereka adalah murid-muridku, mereka datang untuk mendoakan pernikahan anak saya,” kata Mbah Klinting.

Mbah Klinting juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memaksakan murid-muridnya untuk mengenakan pakaian tertentu. Menurutnya, setiap orang memiliki kebebasan untuk berpakaian sesuai dengan keyakinannya.

0 Komentar